Nasional

Menag Ajak Contoh Semangat Nasionalisme Syeikh Yasin

Jakarta (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) bersama sekitar 2.000 umat muslim menghadiri haul ke-25 Syeikh Muhammad Yasin dan haul ke-12 ulama Betawi Abdul Hamid di Masjid Al-Amjad, Jl Prapanca Buntu, Keb. Baru, Jakarta, Sabtu (29/11) malam.

Dalam sambutannya, Menag mengaku dirinya bersyukur bisa menghadiri haul Syeikh Yasin ini karena selain bisa bersilaturrahmi, juga bisa mentradisikan acara seperti ini yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita. “Kita semua tahu Syeikh Yasin adalah ulama besar, dan hampir semua ulama-ulama di Indonesia berguru kepada Syeikh Yasin. Sebab itu,” tutur Menag.

Menag LHS menjelaskan dirinya lahir di Jakarta yang tidak jauh dari Masjid Al-Amjad ini. “Sebab itu, saya merasa senang dan bersyukur diundang ahli warisnya menghadiri haul Syeikh Yasin dan Syeikh Abdul Hamid,” terangnya.

Menag menilai Syeikh Yasin adalah seorang ulama Indonesia dari Sumatera Barat, dan nasionalisme Syeikh Yasin tidak diragukan kepada Tanah Air. Ia mencontohkan Syeikh Yasin pernah marah ketika pelarangan membaca koran berbahasa Indonesia oleh mahasiswa asal Indonesia di Mekkah, akhirnya setelah itu diperbolehkah mahasiswa kita membaca koran berbahasa Indonesia.

Menag menambahkan semangat nasionalisme Syeikh Yasin agar menjadi contoh bagi kita semua untuk tetap menumbuhkan semangat nasionalisme di mana pun kita berada. Di era globalisasi sekarang ini, Menag mengingatkan, dengan mudah masuknya berbagai informasi yang justru membawa paham nilai-nilai yang ternyata mengusik dan mengganggu semangat nasionalisme kita.

“Yakni paham yang dengan mudah mengkafir-kafirkan orang yang berbeda dengan sesama kita, yang tidak sepaham dengan kita dan sebetulnya perbedaan tersebut tidak prinsipil, hanya karena perbedaan dalam penafsiran Al-Qur’an dan hadist,” tuturnya.

Ditambahkan Menag, hal tersebut menimbulkan implikasi yang sangat serius karena orang yang dianggap berbeda itu dituduh murtad, dan darahnya dianggap halal. “Perbedaan itu tidak perlu dimasalahkan kalau orang itu masih mempercayai Allah Swt, dan meyakini Nabi Muhammad sebagai nabinya, serta meyakini hari kemudian maka itulah muslim,” paparnya.

Dalam acara haul itu sejumlah murid Syeikh Abdul Hamid juga menyampaikan ceramahnya, Marzuki Arman Abduh yang mengajak para jemaah untuk terus melanjutkan ajaran beliau. (Johara/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua