Nasional

Melihat Dapur Penyedia Katering Jemaah Haji di Madinah

Madinah (Pinmas) – Media Center Haji (MCH) pagi ini Sabtu (6/9) berkesempatan melihat salah satu dapur penyedia katering bagi jemaah. Lokasinya berada dipinggiran kota Madinah atau berada diluar “tanah haram”. Penyedia katering ini untuk musim haji tahun ini berkewajiban menyediakan katering sebanyak 13.000. Mari kita lihat seperti apa dapur yang memiliki kapasitas memasak hingga 30 ribu pack.

Tahun ini ada 10 perusahaan katering yang mensuplai makanan untuk jamaah haji yang tinggal di Madinah selama 9 hari. Kepala chef dapur ini asli Indonesia bernama Deny Andres (33), pria kelahiran Padang ini sudah melanglangbuana menjadi chef hingga negeri Paman Sam dan chef kapal pesiar.

“Juru masak di dapur ini hampir semuanya orang Indonesia,” terang Andres dengan baju khasnya sebagai chef berwarna kuning.

“Sampai hari ke enam ini, kami baru melayani untuk 2.000-5.000 pack per hari makan siang dan malam, dan pa hari puncaknya yaktu tanggal 9-11 September kami memasak untuk 4000-5000 jemaah,” terang Maskuri, Manajemen katering yang berasal dari Semarang.

Oleh Andres, Tim diajak memantau ruangan-ruangan di dapurnya itu. Pertama, tim memantau proses pengepakan barang. Ada belasan karyasan mengenakan masker dan sarung tangan berbaris rapi di atas meja yang berjalan. Semuanya masih muda-muda, mereka di salah satu ujung mereka memasukkan nasi ke dalam nampan plastik, kemudian berturut-turun pegawai di sebelahnya memasukkan sayuran dan lainnya, hingga diujung ditutup dengan kertas penutup bertuliskan ‘Makan Siang’ dan langsung dimasukkan ke lemari heater dengan tinggi 2 meter lebara 1 mater untuk menjaga masakan tetap hangat dan didistribusikan ke jemaah di hotel. Saat kami meninjau, mereka sedang mempersiapkan makan siang untuk para jamaah haji.

“Masakan yang sudah dikemas, dimasukkan ke lemari itu (heater) agar makanan tetap panas sampai ke jamaah. Di mobil ada colokannya juga. Kalau ternyata tidak dicolokin dan makanan dingin kita tegur juga,” terang Kasi Pengawas Katering PPIH Daker Madinah, Evi Nuryana yang memimpin tim sidak tersebut.

Kemudian tim diajak memantau gudang. Terdapat 3 gudang berukuran 6×6 meter yang masing-masing berisi daging, seafood, dan sayur mayur. Di gudang sayur mayur terdapat berkantong-kantong sayur mayur dari Indonesia. Seperti wortel, dan bumbu-bumbu seperti bawang, cabai, daun sirih, daun pandan, dan sebagianya.

“Masakan kita masakan Indonesia, bumbunya juga dari Indonesia,” kata Andres saat membuka pintu gudang dengan suhu sangat dingin.

Selanjutnya, kami diajak ke ruang masak. Ada lima tungku besar untuk menanak nasi dan belasan tungku untuk memasak. Salah satu chef, Marzuki (42) asal Jakarta Timur, terlihat sedang menggoreng ayam goreng. Dengan serok raksasa dia memutar-mutar agar ayam goreng yang berada di wajan yang cukup besar matangnya merata.

Kami berkesempatan mencicipi ayam goreng “ala kentucky” yang menjadi menu makan siang jemaah hari ini. Rasanya enak, gurih dan renyah.

Dijelskan Evi, sidak semacam ini sengaja dilakukan untuk memantau proses memasak di dapur perusahaan katering. Hal ini dipandang perlu dilakukan untuk menjaga mutu makanan para jamaah haji. (dm/mch2014).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua