Bengkulu (Pinmas) —- Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) sudah waktunya cepat berbenah mengikuti dinamika pendidikan yang berkembang pesat.

“Misalkan saja mempersiapkan pembelajaran jarak jauh. Itu sudah menjadi tuntutan pendidikan di masa datang,” ujar Wakil Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar dalam Pertemuan Rektor PTAIN di Bengkulu, Selasa (13/5).

Dia mengatakan perguruan tinggi tak bisa lagi mengelola pendidikan secara konvensional. Tetapi sudah saatnya memanfaatkan seluruh potensi teknologi yang berkembang.

Pola dosen terbang, lanjut dia sudah tak perlu lagi dilakukan. Dosen terbang tidak lagi menjawab kebutuhan tenaga pengajar yang cepat, efektif dan mencapai sasaran.

Alasannya, Wamenag menuturkan pengajaran dosen dan mahasiswa sudah bisa melalui jarak jauh. Dengan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin dahsyat. “Kalau dosen harus terbang dari Jakarta ke daerah untuk mengajar sudah tak tepat. Cukup dari Jakarta sudah bisa dilakukan,” pungkasnya.

Ketua Forum Rektor PTAIN, Prof Farid Wajdi Ibrahim mengakui pendidikan jarak jauh di PTAIN belum dilakukan. Karena keterbatasan regulasi yang tidak memberikan celah tersebut.

Farid Wajdi menilai kualitas PTAIN secara bertahap meningkat tajam. Sarana dan prasarana pun tersedia hingga cukup memungkinkan digelar pendidikan jarak jauh. “Sekarang menunggu revisi aturan saja. Semoga itu segera dilakukan,” imbuhnya. (rko/mkd/mkd)