Nasional

Bogor (Pinmas) - Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kementerian Agama, Mahsusi, mengimbau agar para pegawai di lingkungannya bisa mencari solusi terhadap kesulitan shalat tepat waktu selama Ramadlan. Kehidupan di Jakarta serba sibuk. Meski Ramadlan, banyak pegawai menghadapi kesulitan untuk melakukan shalat tepat waktu. Tapi harus dicarikan solusinya, katanya di Bogor, Jumat (05/07), saat memberikan pembekalan pada acara pembinaan mental bagi pegawai biro kepegawaian Kementerian Agama.
Mahsusi meminta agar pegawai Kementerian Agama bisa mengatur waktu hingga tidak sampai meninggalkan shalat karena waktunya habis di perjalanan. Pulang kantor pukul 16.00 WIB, tapi sesampai di kediaman sudah lewat magrib, terang Mahsusi. Mahsusi mengingatkan esensi puasa adalah untuk meningkatkan taqwa. Untuk itu, Mahsusi meminta semua pegawai untuk menguatkan tekad dalam menjalani ibadah Ramadhan. Saling maaf merupakan niat baik untuk menjalankan ibadah dengan baik. Meski puasa, tugas tetap harus dilaksanakan dengan baik, pesan Mahsusi.
Mahsusi juga berharap agar di bulan Ramadlan pegawai Kemenag bisa memperbanyak membaca Al-Qur'an. Jangan sampai tertinggal baca Al Qur'an dalam sehari, walau Sedikit, katanya. Dalam hidup ini, waktu rasanya makin cepat. Tiba-tiba sudah di ujung tahun. Bekerja tidak hanya untuk dunia, tetapi juga untuk akhirat. Komitmen, integritas, profesional dan bersungguh-sungguh dengan menjauhkan segala larangannya, imbuhnya.
Sebelumnya, ustadz Zaenal Muttaqin dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Ramadhan merupakan waktu bagi umat Muslim sebagai ladang amal. Semua umat muslim oleh Allah diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik. Jika ada pria pada Ramadhan tak menjalankan puasa dengan alasan memiliki halangan, seperti yang dihadapi kaum hawa, ustadz Mutaqim menganjurkan agar yang bersangkutan segera saja menggunakan pembalut wanita, terang sang ustadz yang disambut tawa peserta. Jalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan agar puasa kita berbuah hasil di masa yang akan datang, pesan sang ustadz. (ESS)

Versi Audio

Mahsusi: Atasi Kesulitan Shalat Tepat Waktu

Jumat, 5 Juli 2013 · 09:07 WIB

Bogor (Pinmas) - Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kementerian Agama, Mahsusi, mengimbau agar para pegawai di lingkungannya bisa mencari solusi terhadap kesulitan shalat tepat waktu selama Ramadlan. Kehidupan di Jakarta serba sibuk. Meski Ramadlan, banyak pegawai menghadapi kesulitan untuk melakukan shalat tepat waktu. Tapi harus dicarikan solusinya, katanya di Bogor, Jumat (05/07), saat memberikan pembekalan pada acara pembinaan mental bagi pegawai biro kepegawaian Kementerian Agama.

Mahsusi meminta agar pegawai Kementerian Agama bisa mengatur waktu hingga tidak sampai meninggalkan shalat karena waktunya habis di perjalanan. Pulang kantor pukul 16.00 WIB, tapi sesampai di kediaman sudah lewat magrib, terang Mahsusi. Mahsusi mengingatkan esensi puasa adalah untuk meningkatkan taqwa. Untuk itu, Mahsusi meminta semua pegawai untuk menguatkan tekad dalam menjalani ibadah Ramadhan. Saling maaf merupakan niat baik untuk menjalankan ibadah dengan baik. Meski puasa, tugas tetap harus dilaksanakan dengan baik, pesan Mahsusi.

Mahsusi juga berharap agar di bulan Ramadlan pegawai Kemenag bisa memperbanyak membaca Al-Qur'an. Jangan sampai tertinggal baca Al Qur'an dalam sehari, walau Sedikit, katanya. Dalam hidup ini, waktu rasanya makin cepat. Tiba-tiba sudah di ujung tahun. Bekerja tidak hanya untuk dunia, tetapi juga untuk akhirat. Komitmen, integritas, profesional dan bersungguh-sungguh dengan menjauhkan segala larangannya, imbuhnya.

Sebelumnya, ustadz Zaenal Muttaqin dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Ramadhan merupakan waktu bagi umat Muslim sebagai ladang amal. Semua umat muslim oleh Allah diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik. Jika ada pria pada Ramadhan tak menjalankan puasa dengan alasan memiliki halangan, seperti yang dihadapi kaum hawa, ustadz Mutaqim menganjurkan agar yang bersangkutan segera saja menggunakan pembalut wanita, terang sang ustadz yang disambut tawa peserta. Jalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan agar puasa kita berbuah hasil di masa yang akan datang, pesan sang ustadz. (ESS)

Tags: # lain