Nasional

M Zain Harap Peneliti Litbang Jadi Jembatan  Antara Ilmuan, Kepakaran, Pemerintah, dan Publik

Kapuslitbang Lektur Kemenag M. Zain. foto:ricky

Kapuslitbang Lektur Kemenag M. Zain. foto:ricky

Bekasi (Kemenag) - Peneliti Litbang Kemenag diharapkan tampil sebagai jembatan antara ilmuan, kepakaran, pemerintah, dan publik. Sehingga peneliti Litbang tampil sebagai intelektual asketis+intelektual publik.

“Mereka setiap harinya berkutat dengan pure researh, riset-riset untuk pengembangan keilmuan, juga mengembangan riset kebijakan (policy research), sekaligus lihai dalam membuat policy brief. Jangan khawatir, peneliti bisa saja salah, tapi tidak boleh bohong,” ujar Kepala Pusat Litbang Lektur M. Zain Saat Temu Peneliti Balitbangdiklat di Bekasi, Rabu (21/08) lalu.

Menurutnya, ada tiga hal larangan bagi peneliti yaitu, melakukan kebohongan, pemalsuan data, dan plagiasi. “Melakukan salah satunya, berarti akhir dari segalanya,” tandas Zein.

“Peneliti adalah sekumpulan orang yang ingin menjadi “BOS” bagi dirinya sendiri. Oleh karenanya, ia harus mempersenjatai diri dengan kekuatan ilmu pengetahuan (kepakaran dan keahlian),” ungkap Zain mengutip pernyataan James Madison.

Ia mengungkapkan sejumlah catatan bagi peneliti Litbang di antaranya; publikasi ilmiahnya belum masksimal baik skala nasional terlebih internasional, policy brief-nya belum terbaca atau bahkan tidak terpakai.

“Disinilah arti penting temu peneliti ini agar suara para peneliti didengarkan,” ucap Zain.

Temu Peneliti dihadiri 167 peneliti dari tiga Puslitbang dan tiga Balai Litbang Agama. Hadir selain Kepala Balitbangdiklat Abdurrahman Masud dan para Kapuslitbang, mantan Menlu Alwi Shihab yang tampil sebagai pembicara kunci pada temu peneliti tersebut.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua