Nasional

M. Jasin: Pemadatan Karena Jamaah Tidak Mau Dipisah

Jakarta (Pinmas) —- Irjen Kemenag M. Jasin mengatakan bahwa pemadatan pada dua hotel di Mahbas Jin, Makkah terjadi karena para jamaah memang menghendaki untuk tidak dipisahkan dari kelompoknya.

Menurut M. Jasin, pemadatan terjadi karena ada pemecahan kloter sehingga ada hotel yang tidak bisa menampung satu kloter secara keseluruhan. M. Jasin menjelaskan, misalnya satu kloter yang jumlahnya 500 orang menempati hotel yang ternyata hanya menampung 485 orang sehingga masih ada 15 orang yang belum memperoleh kamar. Lima belas orang ini, lanjut M. Jasin, dari pada ditempatkan di hotel lain yang jauh, maka disatukan dalam satu hotel.

Dikatakan M. Jasin bahwa kasus ini hanya terjadi di hotel no A-07 dan A-04 saja, dan tidak ada komplain dari jamaah karena itu merupakan kemauan mereka yang tidak mau dipisah dengan rombongannya. “Kasus ini terjadi hanya di beberapa hotel saja. Kira-kira hanya dua hotel saja, dan itupun hanya beberapa kamar,” jelas M. Jasin.

“Pemadatan terjadi di kamar 6 – 9, tidak di semua kamar dalam satu hotel, hanya menampung kelebihan saja. Dan itu kemauan jamaah juga,” tambahnya.

Penjelasan M. Jasin ini sekaligus membantah pernyataan salah satu komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), sebagaimana dikutip beberapa media, bahwa terjadi pemadatan di setiap pemondokan di Makkah. Kamar yang seharusnya diisi delapan orang, tapi ditempati 10 – 11 orang. Calon jemaah haji (calhaj) harus mengantre kalau mau mandi.

Menurutnya, masih banyak pemadatan calhaj di Makkah. “Saya baru saja mendatangi sektor A Daerah Mahbas Jin, di daerah ini terjadi pemadatan di setiap pemondokan,” tutur Samsul. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua