Jakarta (Pinmas) —- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil mengingatkan jajarannya bahwa masa operasional penyelenggaraan haji semakin dekat. Pemberangkatan kloter pertama sudah akan dimulai pada 1 September 2014. Artinya, waktu yang tersedia semakin mendesak.

“Persiapan haji semakin mendesak. Waktu yang tersedia sangat mepet sehingga perlu persiapan khusus dan penentuan skala prioritas dalam menghadapi penyelanggaraan Ibadah Haji Tahun 1435H/2014M,” terang Abdul Djamil saat memberikan sambutan pada pelantikan sejumlah pejabat eselon III dan IV pada Ditjen PHU.

Menurutnya, haji merupakan event besar yang memobilisasi masa dalam jumlah besar pula. Tidak kurang dari 150 ribu jamaah harus dilayani, padahal mereka mempunyai latar belakang pendidikan dan kultur social yang berbeda. Djamil mengingatkan bahwa wajar jika nantinya akan banyak ditemui persoalan yang beraneka ragam,

“Segala persoalan yang muncul karena perbedaan latar belakang tersebut, harus disikapi dengan ‘nawaitu’ yang lurus, yakni niat untuk mengabdi dalam kapasitas sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat,” pesan Djamil.

Sebagai pelayan tamu Allah, Dirjen PHU yang baru dilantik pada awal Juni lalu itu meminta agar jajarannya tidak merasa rendah dengan predikat public servent (pelayan umum). “Ini menjadi suatu kebanggaan dan tugas mulia karena mengantarkan orang-orang yang tidak tahu apa-apa sehingga berpredikat menjadi haji dan hajjah sampai sekembalinya ke tanah Air,” kata Djamil sembari mengingatkan perubahan mindset kerja akan berimplikasi pada peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan haji dan umrah.

Kepada pejabat yang baru dilantik, secara khusus Djami berpesan agar segera menyesuaikan dengan tugas dan fungsi yang baru. “Ibaratnya, begitu dilahirkan langsung lari, tidak merangkak, berjalan lalu berlari, mengingat masa operasional yang semakin dekat,” tutup Djamil. (makki/mkd/mkd)