Nasional

Lahan Wakaf di Indonesia Capai 3,9 Miliar Meter Persegi

Jakarta (Pinmas) --- Luas tanah wakaf di Indonesia mencapai lebih dari 3,9 miliar meter persegi. Demikian penyataan Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil saat bersilaturahim dengan para Wartawan di lingkungan Kemenag RI, Jumat (02/08).

"Lahan wakaf, ada lebih dari 428 ribu lokasi di seluruh Indonesia. Dan, baru sekitar 66,98 % yang bersertifikat" terang Djamil, didampingi para pejabat eselon II di Ditjen Bimas Islam. Menurut Djamil, dengan lahan yang demikian luas dan potensi yang sangat besar, Ditjen Bimas Islam merencakan untuk memberdayakan lahan wakaf dengan wakaf produktif. Dengan demikian, lahan wakaf dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk kemudian, hasilnya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan ummat sekitarnya" Imbuh Dirjen.

Djamil menambahkan, wilayah kerja direktorat yang di bawahinya itu membentang dari Aceh hingga Papua. "Selain Pemberdayaan Wakaf, Bimas Islam juga mengurusi hal ikhwal tentang Pemberdayaan zakat, mengurus Islam dan pembinaan Syari'ah, serta hal lainnya," lanjut Djamil "Sekarang ini, ada 5.382 KUA dengan berbagai dinamika di daerahnya masing-masing yang selalu kita berdayakan agar memberi pelayanan yang lebih baik. Karenanya, kami menyelenggarakan kegiatan KUA Teladan, kata Djamil.

Mengenai trend perceraian yang terus meningkat, Bimas Islam akan memberi kursus pada calon pengantin. "Para calon pengantin, akan diberi wawasan dan pematangan emosi dalam mengarungi kehidupan berumah tangga, jelas Djamil. Selain itu, lanjutnya, Bimas Islam juga menyelenggarakan Anugerah Keluarga Sakinah. Djamil berharap dengan berbagai iktiyar ini, tingkat perceraian di masyarakat bisa berkurang.

Djamil juga menjelaskan tentang beberapa kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh Ditjen Bimas Islam, seperti: MTQ dan STQ nasional, ikut dalam STQ-MTQ internasional, serta kerjasama antar negara di Asia Tenggara lewat Mabims (Menteri Agama dari Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah terus berupaya menemukan titik temu tentang kriteria penetapan awal bulan Qomariyah/Hijriyah yang sering kali membingungkan Masyarakat, terutama saat menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan, terang Djamil.

Selain itu, Bimas Islam juga akan mengadakan Ekspo Halal, agar masyarakat memiliki informasi dan edukasi yang cukup tentang makanan-minuman yang halal. Tidak lupa, Bimas Islam terus menyelenggarakan Isbat Nihah, agar pasangan hidup dan putra-putrinya ke depan mudah mengurus berbagai permaslahan berkaitan dengan administrasi negara. "Terakhir, kami akan berusaha semaksimal mungkin mengubah mustahiq (penerima zakat),menjadi muzakki (pemberi Zakat) dengan berbagai program pemberdayaan Masyarakat," pungkas Djamil. (G-penk)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua