Nasional

Khatib Idul Adha: Untuk Kokohkan Keutuhan Bangsa, Harus Lakukan Pengorbanan Besar

Jakarta (Pinmas) —- Ibadah kurban tidak hanya terbatas menyembelih hewan dan membagi dagingnya. Kurban harus dikembangkan dalam pengertian yang lebih luas dan kompleks.

“Segala kegiatan yang mengandung makna memberi kepada yang membutuhkan merupakan kegiatan kurban secara luas,” demikian pesan yang disampaikan oleh Khatib Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, KH. Zakky Mubarak, Minggu (05/10). Tema Khutbah Idul Adha 1435H adalah Semangat Berkurban untuk Keutuhan Bangsa dan Negara.

Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal ini dihadiri oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono, Wapres Boediono beserta Ibu Herawaty Boediono, para Dubes negara sahabat, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ketua KPU Husni Kamil Malik, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta ratusan ribu jamaah lainnya.

Shalat Idul Adha dilaksanakan sekitar pukul 07.00. Berperan sebagai imam, Ustadz H. Hasanuddin Sinaga dari Masjid Istiqlal. “Dalam rangka mengokohkan keutuhan bangsa dan negara, kita harus melakukan pengorbanan yang lebih besar dari kurban dalam arti yang sempit,” tegasnya.

Dalam khutbahnya, Zakky Mubarak berpesan setiap anak bangsa harus berkorban untuk menahan nafsunya shg dapat mendarmabaktikan apa yang dimilikinanya bagi kejayaan bangsa dan negara. “Setiap diri kita harus rela berkorban untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara melalui profesi masing-masing,” terangnya.

“Kita harus mampu menghidupkan ukhuwah dan persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa memandanh ras, golongan, suku, agama, dan etnis,” tambahnya.

Secara khusus, Ketua Lembaga Dakwah NU ini mengajak para pemimpin bangsa, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif untuk selalu menjaga keutuhan dan kesatuan demi memberikan manfaat dan kemakmuran bagi rakyat. “Para pemimpin negara hendaklah mencintai rakyatnya, dan rakyat pun harus selalu mencintai dan mendukung program pemerintah yang mengarah pada kemaslahan umum,” paparnya.

Menurutnya, bangsa yang unggul adalah bangsa yang memiliki pemimpin yang kuat yang dapat melindungi kaum kecil dan lemah, dan sebaliknya kaum kecil dan lemah menghormati dan mendukung para pemimpinnya.

Mengutip khutbah Abu Bakar ketika diangkat sebagai khalifah, Zakky mengatakan bahwa pemimpin harus: 1) tawadlu dan rendah hati; 2) mengutamakan kebenaran; 3) mau dikritik; 4) jujur; 5) menghindari kebohongan; 6) peduli terhadap kaum fakir; 7) memperhatikan hak rakyat; 8; menggalakkan rakyat untuk berjuang demi kejayaan bangsa; dan 9) memberi kesadaran mereka bahwa bangsa yang meninggalkan perjuanhan akan menjadi bangsa yang lemah dan hina.

Dalam Idul Adha 1435H ini, Panitia Kurban Masjid Istiqlal memperoleh titipan hewan qurban berjumlah 45 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Sapi-sapi tersebut antara lain pemberian kurban dari Presiden RI, Wapres, Menteri Agama, putra-putri mantan Presiden Soeharto (alm), jamaah masjid Istiqlal, serta 30 ekor sapi dari Masyarakat Turki.

“Daging hewan kurban akan disalurkan ke masjid, mushalla, dan panti asuhan yang ada di Jakarta Pusat. Panitia tidak membaginkan daging secara langsung di masjid istiqlal,” demikian diumumkan oleh panitia. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua