Jakarta (Pinmas)- Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Bahrul Hayat menerima kunjungan Imam besar Masjid Istiqlal Sarajevo, Bosnia Herzegovina, Abdulgafar Velić di Jakarta, Jumat (30/8) malam.

Abdulgafar ditemani Imam Kanton Sarajevo Ferid Dautović dan seorang staf KBRI. Sekjen mengungkapkan, kunjungan tamu dari Bosnia tersebut sebagai bentuk silaturahmi untuk memperkuat hubungan antar kedua lembaga serta mengembangkan kebudayaan Islam di kedua negara. "Kami juga menawarkan beasiswa untuk studi di perguruan tinggi Islam di tanah air," kata Bahrul Hayat pada pers usai jamuan makan malam.

Dalam jamuan tersebut hadir Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Indonesia Mubarok, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali, dan Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Achmad Gunaryo. Selain itu, kata Sekjen, kedua pihak melakukan dialog dan saling tukar informasi seputar kondisi keberagamaan di Indonesia dan Bosnia, seperti tentang masjid, madrasah, pesantren, dakwah, toleransi, dan lain-lain.

"Kami juga berencana melakukan pameran foto dua masjid Istiqlal di Indonesia dan Bosnia, berlangsung di dua kota Jakarta dan Sarajevo," kata Sekjen. Sementara Imam besar Masjid Istiqlal Bosnia menyambut gembira tawaran Kementerian Agama RI. Apalagi Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. "Masyarakat Muslim Indonesia adalah contoh yang baik bagi kami, studi Islam di negeri ini juga berkembang secara baik," ujarnya.

Abdulgafar dan rombongannya sebelumnya bersilaturahim ke Masjid Istiqlal Jakarta dalam rangka memulai kerja sama di bidang kemasjidan. Juga ke berbagai ormas Islam PBNU dan DMI. Masjid Istiqlal Sarajevo didirikan Presiden Soeharto sebagai tanda solidaritas dan persahabatan antara Republik Indonesia dan Republik Bosnia Herzegovina. "Ini masjid terbesar di Eropa" kata Sekjen Bahrul Hayat. (ks)