Nasional

Kemenag Perkuat Pesantren Mahasiswa Untuk Moderasi

Jakarta (Kemenag) --- Sejumlah kampus Pergguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mengembangkan pesantren mahasiswa atau yang biasa disebut ma'had al-jami'ah. Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Isom Yusqi menilai keberadaan ma'had al jami'ah strategis dalam penguatan pemahaman moderasi keberagamaan mahasiswa.

Untuk itu, Kementerian Agama akan terus memperkuat peran ma'had al jami'ah dalam kampanye moderasi Islam. Menurutnya, pembenahan ma'had al jami'ah perlu dilakukan agar dapat menghasilkan santri mahasiswa yang mempunyai paham keagamaan moderat dan toleran.

"Dalam waktu dekat, kita akan mengundang para pengasuh pesantren ma'had al jami'ah untuk mendiskusikan ulang kurikulum yang tepat di ma'had," terang Isom di hadapan Sekretaris Kopertias 1-13 se-Indonesia dan Akademisi PTKIN peserta Penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Kemahasiswaan PTKI, Selasa (11/04), di Jakarta.

"Kita juga akan melakukan penguatan kelembagaan dan pemberian fasilitasi agar tercukupi asrama dan sarana pembelajaran di ma'had al jami'ah," tambahnya.

Isom menambahkan, sekarang sudah banyak PTKIN yang mengembangkan pesantren. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bahkan mewajibkan seluruh mahasiswa semester awal nyantri di ma'had al-jami'ah.

Hal sama dilakukan di IAIN Purwokerto yang mewajibkan mahasiswanya nyantri pada pesantren di sekitar kampus. Dengan pendekatan berbeda, IAIN Tulungagung, UIN Sunan Ampel dan UIN Walisongo belum bisa mewajibkan seluruh mahasiswanya lantaran keterbatasan daya tampuk asrama yang ada.

Selaku pembina, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) juga sudah menyiapkan sejumlah bantuan pendidikan bagi para mahasiswa. Sedikitnya ada tujuh bantuan kemahasiswaan, yaitu: Bantuan Lembaga Kemahasiswaan PTKI, Beasiswa Tahfidz Al Quran, Bantuan Pemagangan Mahasiswa, Bantuan Prestasi Akademik, Beasiswa Affirmasi Diktis, Bantuan Bidikmisi PTKIS On Going dang, Bantuan Bidikmisi PTKIS Rekrutmen Baru.

Mewakili Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori mengatakan bahwa siap mengawal penguatan peran ma'had al-jami'ah. Pihaknya juga sedang mengembangkan sejumlah program, antara lain: Workshop Deradikalisasi Mahasiswa PTKI, Apresiasi Pers Mahasiswa, serta Pekan Ilmiah, Seni, dan Olah Raga (Pionir) yang akan dilaksanakan di UIN Arraniry Aceh.

Ruchman berharap, alokasi anggaran untuk program afirmasi, utamanya terkait kampanye moderasi, bisa terus ditingkatkan di masa mendatang. (Ruchman Basori/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua