Nasional

Kemenag Perkuat Penelitian Responsif Gender

Cirebon (Kemenag) --- Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam berkomitmen untuk memperkuat kualitas dan meningkatkan kuantitas penelitian dengan fokus pada isu keadilan dan kesetaraan gender yang bertumpu pada kesatuan ilmu pengetahuan.

Komitmen itu disampaikan Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Muhammad Zain pada acara Focus Group Discussion Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Senin (24/4) di Cirebon.

Dikatakan M. Zain, Kementerian Agama berperan penting dalam membangun pengetahuan bersama tentang keulamaan perempuan yang mencakup kesejarahan, konteks sosial-politik-budaya, serta posisi dan peran bagi kemajuan perempuan.

“Penelitian keulamaan perempuan sangat dibutuhkan. Selain sebagai bagian dari tradisi akademik perguruan tinggi, kajian ilmiah tentang isu gender menjadi peneguhan dari gerakan perempuan di Indonesia sebagai agen perubahan sosial”, ungkap Muhammad Zain dihadapan seluruh Ketua Pusat Studi Wanita (PSW)/Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) dari seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri se-Indonesia.

Kesetaraan gender, menurut M. Zain adalah amanat Presiden dan undang-undang. Hal ini berarti menjadi perhatian serius yang juga harus diperjuangkan oleh para civitas akademika di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

“Kami mempunyai tujuan besar dalam penguatan responsif gender di PTKI. Selama ini, ada kesan bahwa PTKI kurang optimal dalam persoalan responsif gender. Karena itu, forum ini menjadi relevan untuk bersama-sama mereaktulisasi mainstreaming gender di PTKI," tambah M Zain.

M. Zain berharap setiap pusat studi gender dan anak di lingkungan PTKI mempunyai jejaring yang luas untuk bermitra dalam melaksanakan program dan kegiatan yang dilakukan, utamanya dalam gerakan responsif gender.

Kasi Penelitian dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual Dit. PTKI Anis Masykhur mengungkapkan bahwa pertemuan Kepala PSW/PSGA PTKIN menjadi pintu awal untuk melakukan analisis terhadap isu-isu gender yang berkembang di PTKI. Anis berharap pertemuan tersebut mampu menghasilkan rekomendasi untuk selanjutnya menjadi acuan dalam proses pembuatan kebijakan kedepan dalam pengarustamaan gender.

Sementara itu, Kasi Publikasi Ilmiah Dit. PTKI, Mahrus mengatakan bahwa pertemuan Kepala PSW/PSGA PTKIN ini dimaksudkan untuk mendukung dan menyemarakkan perhelatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Ciwaringin, Cirebon pada 25-28 April 2017.

Dikatakan Mahrus, kepala PSW/PSGA PTKIN menjadi bagian dalam upaya meneguhkan kiprah keulamaan perempuan yang mempunyai kontribusi terhadap perjuangan kebangsaan dan kemanusiaan. (wildan/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua