Nasional

Kemenag Latih Guru Pesantren tentang Wirausaha dan Teknologi Informasi

Kepala Balitbang Diklat Abd. Rahman Masud beri sambutan pada Pembukaan Diklat Wirausaha dan TIK bagi Guru Pesantren. (foto: tri-p)

Kepala Balitbang Diklat Abd. Rahman Masud beri sambutan pada Pembukaan Diklat Wirausaha dan TIK bagi Guru Pesantren. (foto: tri-p)

Ciputat (Kemenag) --- Pusdiklat Tenaga Teknis Balitbang Diklat Kementerian Agama melatih para guru dan pimpinan pondok pesantren di bidang wirausaha, agrobisnis, koperasi, serta teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan ini diikuti 120 utusan pesantren dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Diklat Teknis ini dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dalam laporannya, Kepala Balitbang Diklat Abd Rahman Mas’ud mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru pondok pesantren, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan mengelola dan mengembangkan sumber daya pondok pesantren. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pondok pesantren dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Proses diklat akan belangsung selama 11 hari dan terbagi dalam dua kegiatan, on campus off campus. "On campus berlangsung selama 6 hari di kampus Diklat Ciputat. Sedang off campus akan berlangsung selama 5 hari bertempat di 4 pondok pesantren," ujar Abd. Rahman di Ciputat, Senin (08/05).

Adapun keempat pesantren yang akan dikunjungi adalah Pondok Pesantren Al-Ittifaq Ciwidey Bandung untuk Diklat Agrobisnis, Pondok Pesantren Darul Falah Bogor untuk Diklat Kewirausahaan, Pondok Pesantren Al-Musaddaddiyah Garut untuk Diklat TIK, dan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung untuk Diklat Koperasi.

Abd. Rahman menambahkan, kegiatan ini kali merupakan rangkaian dari proses diklat yang dilakukan Kemenag sepanjang tahun 2017. Menurutnya, sepanjang 2017, Pusdiklat akan mendiklat 50.279 pegawai yang terdiri dari 3.400 orang diklat administrasi dan 46.879 orang diklat teknis pendidikan dan keagamaan.

"Jumlah tersebut masih terbilang kecil bila dibanding dengan jumlah PNS Kementerian Agama sebesar 233.012 orang, atau setara 21,58%," tuturnya.

"Belum lagi bila ditambah jumlah pegawai non-PNS seperti guru madrasah, guru diniyah, guru pondok pesantren, penyuluh agama, dosen, dan lain-lain," sambungnya.

Abd Rahman berharap Kemenag ke depan dapat terus memperluas akses pegawai baik PNS maupun bukan PNS untuk mengkuti program pendidikan dan pelatihan.

Menag Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi terobosan Pusdiklat Kemenag Ciputat yang semakin aktif dalam melaksanakan program kediklatannya. Merespon harapan Kepala Balitbang, Menag berharap alokasi anggaran kediklatan ke depan semakin proporsional sehingga akses pengambangan SDM Kemenag dan lembaga mitra kemenag itu semakin luas.

Tampak hadir dalam kesempatan ini, Kapusdiklat Tenaga Teknis Mahsusi serta Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Imam Safei. (mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua