Jakarta (Pinmas) - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam membuat Nota Kesepahaman dengan Institut Francais Indonesie (IFI) Perancis mengenai program pertukaran mahasiswa. Menurut Dirjen Pendidikan Islam, Nur Syam, kerjasama ini memiliki prospek yang sangat bagus untuk pengembangan pendidikan Islam. Kerjasama ini adalah langkah awal untuk pengembangan pendidikan Islam di waktu-waktu yang akan datang, ujar Nur Syam usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (04/06).

Hadir dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman ini, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Dede Rosada, Sekretaris Ditjen Pendis, Kamaruddin Amin; dan beberapa pejabat dari Kedutaan Perancis untuk Indonesia. Menurut Nur Syam, program ini sangat penting agar para dosen bisa merasakan pendidikan di Perancis. Perancis memiliki banyak sekali perguruan tinggi bagus dan menjadi sumber ilmu-ilmu sosial. Banyak sekali pemikir lahir dan hidup di Perancis, imbuhnya. Nota kesepahaman ini akan dijadikan sebagai langkah awal menuju gerakan internasionalisasi pendidikan tinggi Islam. Ke depan, PTAIN (terutama UIN) harus memiliki kelas internasional, harapnya.

Beberapa poin yang tertuang dalam nota kesepahaman antara lain: pertama, Kemenag akan memberikan Pelatihan Bahasa Perancis dan memfasilitasi para mahasiswa yang terpilih untuk mendapatkan Sertifikat Kemahiran Bahasa Perancis tingkat B1 atau B2 sesuai dengan persyaratan pendidikan yang berlaku di Perancis. Kedua, Jika mahasiswa terpilih berhasil mencapai tingkat kompetensi bahasa Perancis yang dipersyaratkan, IFI akan memberikan beasiswa dari pemerintah Perancis (berupa pembebasan biaya kuliah dan biaya pembuatan visa pelajar) untuk belajar di perguruan tinggi negeri di Perancis yang menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantar, sistem jaminan sosial Perancis, dan memfasilitasi perolehan visa pelajar untuk belajar di Perancis. [M 30]