Nasional

Kemenag Gelar Temu Konsultasi Pengelola Media Melawan Hoax

Sekjen buka Temu Konsultasi Media

Sekjen buka Temu Konsultasi Media

Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama menggelar temu konsultasi pengelola media dengan tajuk melawan hoax. Pertemuan yang dihadiri insan pers ini dibuka oleh Sekjen Kemenag Nur Syam yang mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Nur Syam mengatakan, perkembangan media khususnya pertelevisian di Indonesia menunjukan kemajuan yang sangat pesat, termasuk di dalamnya peningkatan siaran keagamaan. Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2002, tujuan penyiaran merupakan integrasi nasional agar terbinanya watak dan jatidiri bangsa yang beriman, bertaqwa, serta mencerdaskan kemajuan bangsa.

"Muatan tersebut merupakan penegasan akan pentingnya siaran sebagai sarana peningkatan kualitas masyarakat, bukan sebaliknya," terang Nur Syam di Jakarta, Kamis (13/04).

"Siaran agama harus menjadi pilar penting dalam men-charging pengetahuan dan kearifan publik untuk lebih berkualitas dan berkarakter," tambahnya.

Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menilai, keberhasilan lembaga penyiaran televisi dalam menyajikan siaran keagamaan harus terus dikembangkan dengan penyajian yang lebih inovatif, berwawasan kebangsaan, dan responsif terhadap perubahan sosial.

Tidak hanya televisi, media online dan media sosial juga telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Kehadiran keduanya sekarang seakan tidak terbendung serta menjadi gaya baru kehidupan di era digital.

Untuk mengatasi persoalan penyebaran berita hoax, Nur Syam mengajak insan media dan jajarannya untuk menyamakan persepsi dalam melawan hoax. Nur Syam meminta semua pihak berperan aktif ke arah positif, dan menggunakan sosial media secara arif dan bijaksana sesuai aturan yang berlaku.

Nur Syam berharap media bersama pemerintah dapat terus mengedukasi masyarakat untuk tidak terlibat menyebarkan berita hoax. Menurutnya, salah satu langkah penting dalam menanggulangi berita hoax adalah mengintesifkan edukasi positif kepada masyaakat.

"Dalam konteks yang luas, masalah berita hoax menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah tetapi juga media dan masyarakat," ungkap Nur Syam.

Sebelumnya, Plt Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam M. Thambrin mengatakan genderang perang telah ditabuh menandakan semangat dan keseriusan Pemerintah melawan hoax. Menurutnya, bila tidak segera ditangani, hoax akan menjadi bom waktu yang berbahaya bagi kelangsungan dan ketentraman masyarakat.

"Gerakan melawan berita hoax merupakan aksi simpatik untuk mengajak seluruh masyarakat agar peduli dan memerangi hoax," ujarnya.

Kegiatan yang mengusung tema 'Melawan Berita Hoax', di hadiri para narasumber seperti Niken Widiastuti selaku Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kominfo, Rikwanto Karopenmas Divhumas POLRI, Muhammadiyah Amin Sekretaris Ditjen Bimas Islam, dan Mastuki Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi. Tidak kurang 100 peserta yang hadir untuk menyamakan persepsi dalam penyajian informasi yang berkualitas. (Daniel/mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua