Nasional

Kemenag Gelar Pameran Karya Madrasah

Bandung (Pinmas) - Beragam karya siswa madrasah dipamerkan dalam meramaikan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Nasional yang digelar 25-29 Juni 2012 di Hotel Harris Bandung. Ada lukisan, alat peraga pelajaran fisika dan kimia, sepeda kayu jati dan sepeda motor berbahan bakar gas, bahkan miniatur sebuah kota di tanah air. Tampak di atas papan kecil keindahan kota Blora bisa disaksikan melalui miniatur berukuran sekitar 2 x 1 meter. Bahkan, Kereta Api Blora Jaya Ekspres juga tampak hilir mudik di sana. Miniatur ini adalah hasil karya siswa Madrasah Aliyah Kartayuda Kedung Tuban Blora, Jawa Tengah. Miniatur ini dibuat dari barang bekas, kata Sholihatun Nurus Zulfa (17), siswa kelas XII MA Kartayuda.

Barang-barang itu terangnya, seperti sisa serutan kayu, kaleng bekas, botol bekas, kertas dan barang-barang yang dianggap sebagian orang kurang penting. Kami sengaja menggunakan barang-barang bekas untuk pembuatannya karena selain mudah didapat, kami juga ingin menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, imbuhnya. Memang karya anak madrasah di kota Blora yang sungguh kreatif terasa mampu menggambarkan kota kecintaan mereka dengan sempurna. Kami ingin memperkenalkan kota kami kepada peserta atau pengunjung acara KSM ini, ujarnya.

Adapun proses pengerjaan miniatur kota Blora itu dilakukan kurang lebih selama dua minggu bersama 10 siswa lainnya. Selain miniatur, di depan stand MA Kartayuda juga dipajang sebuah sepeda roda dua dari kayu jati. Kayu ini juga dari sisa bahan bangunan. Ini juga untuk menunjukkan bahwa di tempat kami cukup banyak pohon jati, ucap Sholihatun. Namun, lanjut dia, sepeda kayu ini kekuatannya tidak sama dibanding sepeda dari besi. Yang naik beratnya tidak boleh lebih dari 30 kg, ucapnya lagi. Tak jauh dari stand MA Kartayuda Blora, pada pameran yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI juga tampak stand Madrasah Aliyah Ma'arif Ambulu kabupaten Jember, Jawa Timur. Di stand ini dipamerkan sebuah motor berbahan bakar gas elpiji. Meski usia sepeda motor sudah tua, namun kendaraan ini cukup spesial. Cara kerja sepeda motor elpiji ini cukup sederhana.

Gas elpiji 3 kilogram dialirkan melalui selang menuju karburator dan buang bakar. Kemudian ada tiga katub sebagai pengaman jika terjadi arus balik untuk mencegah kebocoran. Biaya modifikasi sepeda motor ini tidak lebih dari 500 ribu rupiah, namun pemakaian elpiji tentu jauh lebih irit daripada menggunakan bensin. Selain itu, motor elpiji dinilai lebih ramah lingkungan karena proses pembakarannya lebih sempurna. Untuk 3 kilogram gas elpiji, bisa digunakan untuk menempuh jarak hingga 150 kilometer dengan kecepatan kendaraan rata-rata 70 kilometer perjam, terang salah siswa Madrasah Aliyah Ma'arif Ambulu Jember ini.

Pada pameran yang berlangsung lima hari itu, seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah pun tak mau kalah dengan kakak-kakaknya. Adalah Aisna Rahma Tiarani (10) siswi klas V MI Negeri Tanjung Anom Nganjuk memamerkan buah karyanya berupa lukisan pada berbagai media, pada kertas, kanvas dan caping. Ping Ping, demikian panggilan akrab pelukis cilik ini mengaku mulai melukis sejak belajar di taman kanak-kanak. Kalau penghargaan sudah cukup banyak, ada puluhan penghargaan dan piala, ucap peraih juara kedua lomba lukis siswa se Jawa Timur ini yang datang didampingi ibundanya. (ks)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua