Denpasar (Pinmas) —- Anggaran Kementerian Agama tahun 2013 yang berjumlah 39,7 Triliun dan tersebar di 4.446 satuan kerja, memerlukan tata kelola keuangan yang semakin baik dan akuntabel. Hal ini dikatakan Kepala Biro Keuangan dan BMN Kementerian Agama (Kemenag) Syihabuddin Latief saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) di Denpasar – Bali, Kamis (31/10).

“Tata kelola keuangan di Kemenag harus semakin meningkat dan berkualitas”, kata Syihabudin.

Dari hasil Bimtek ini, Syihabudin berharap , kedepan dapat terwujud tata kelola keuangan Kemenag yang lebih baik serta dapat mempertahankan opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Kemenag yang selama 2 tahun berturut-turut diperoleh.

“Bimtek ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan opini laporan keuangan dari WTP DPP menjadi WTP penuh”, ujar Syihabuddin.

Kementerian Agama menurut Syihabuddin, merupakan salah satu entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dengan menyusun laporan keuangan dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

“Melalui Bimtek ini, selain upaya dalam peninghkatan kualitas laporan keuangan, juga menjadi evaluasi terhadap pelaksanaan program dan anggaran tahun berjalan”, terang Syihabuddin.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Bali A.Agung Muliawan menyampaikan apresiasi mendalam atas pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis ini, khususnya bagi pengelola keuangan dan anggaran di lingkungan Kemenag Provinsi Bali.

“Kegiatan ini sangat bernilai positif dan dapat memberikan informasi-informasi baru tentang pengelolaan keuangan yang baik dan akuntabel”, ujar A. Agung.

Bimbingan teknis ini diikuti 80 orang peserta yang merupakan wakil dari satuan kerja di lingkungan Kemenag Provinsi Bali, dan akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 31 Oktober s.d. 2 November 2013. (rief/dm).