Madinah (Pinmas)- Musim dingin mulai merayapi kota Madinah, cuaca dingin sudah dirasakan penduduk juga jemaah haji asal Indonesia yang masih berada di Madinah sejak pekan akhir bulan Oktober. Pantauan akhir di Siskohat Madinah, cuaca di Madinah tercatat berada di angka 23 derajat celcius. Kondisi ini berbeda dialami jemaah haji gelombang pertama di Madinah yang harus merasakan suhu panas ekstrim hingga menyentuh angka 48 derajat celcius.

Sesuai jadual, masa pemulangan terakhir jemaah haji Indonesia ke tanah air akan berakhir tanggal, 5 Nopember 2014. Mereka secara bertahap diberangkatkan ke tanah air melalui bandara internasional Madinah dan Jeddah.

Sama halnya dengan Indonesia, Saudi Arabia juga memiliki dua musim yaitu musim panas dan dingin. Musim panas dimulai bulan Maret hingga Agustus saat tersebut sengatan matahari sangat terasa juga angin panas yang terasa di wajah. Sementara pada saat musim dingin yang puncaknya antara bulan Desember sampai Februari, suhu pada waktu tersebut bisa lebih rendah dari 7 derajat celcius. Suhu terendah di Madinah saat ini bisa mencapai 17 derajat celcius pada malam hingga pagi hari. Sementara itu suhu maksimum saat ini hanya 31 derajat celcius.

Masa peralihan musim panas ke musim dingin di kota Madinah ini mulai terasa sejak pekan akhir Oktober,diraskaan terutama saat waktu subuh ke Masjid Nabawi sekitar pukul 04.00 Waktu Arab Saudi, suhu udara sangat dingin sehingga dari pantauan di Masjid banyak jamaah yang mengenakan jaket untuk shakat subuh. Di siang hari, meski matahari terik, udara cukup sejuk tapi kering, karena kelembaban yang rendah.

Pantauan akhir Masji Nabawi, hanya jemaah haji asal India dan Pakistan juga Indonesia masih mendominasi saat shalat fardlu, meski shaf shalat sudah mulai berkurang, sehingga jemaah leluasa beribadah. Pusat perbelanjaan yang berada di wilayah Markaziah juga dipadati jemaah yang berburu oleh-oleh untuk dibawa ke tanah air. (dm/mch2014).