Nasional

Jamaah Semakin Padat, Sektor Khusus Diperkuat

Makkah (Pinmas) --- Jamaah haji dari berbagai negara terus berdatangan. Kondisi Masjidil Haram pun semakin padat oleh aktivitas ibadah jamaah. “Memperhatikan kondisi Masjidil Haram yang semakin padat, dipastikan personil sektor khusus yang ada masih kurang memadai dalam memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia. Untuk itu,diperlukan tambahan personil untuk sektor khusus,” tegas Kepala Seksi PAM Daerah Kerja (Daker) Makkah ketika ditemui Media Center Haji (MCH) dalam Rapat Evaluasi Reposisi Personil Sektor Khusus, Sabtu (21/09) malam.

Rapat evaluasi ini sengaja dilaksanakan di salah satu sudut pintu keluar Bab Marwah agar bisa langsung memberikan orientasi kepada seluruh personil mengenai titik-titik rawan di area Masjidil Haram. Rapat ini diikuti oleh Kasi PAM Daker Makkah Asep Abdullah Masduki, Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Husban Abadi, seluruh personil sektor khusus, utusan sektor yang akan dijadikan Petugas Bawah Kendali Operasi (BKO), dan langsung dipantau oleh Kepala Satuan Operasi (Kasatop) Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), Kasmudi. “Sektor khusus diperkuat karena kondisi Masjidil Haram yang semakin padat,” tegas Asep Abdullah.

Sektor Khusus adalah sebuah satuan pada Daerah Kerja (Daker) Makkah yang dibentuk untuk tujuan khusus, yaitu memberikan pelayanan keamanan kepada jamaah haji Indonesia saat beraktivitas di Masjidil Haram, baik di dalam maupun di luar masjid. Kekuatan sektor ini pada awalnya berjumlah 21 orang, dengan komposisi 11 personil TNI/Polri dan 10 tenaga musiman (temus). Dengan personil yang ada, sektor khusus diberi tugas untuk memberikan layanan keamanan kepada jamaah haji Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, personil sektor khusus dibagi dalam dua tim.

Masing-masing tim dibagi lagi menjadi tiga ship dengan masa tugas delapan jam/ship. Jumlah ini tentu sangat tidak ideal, mengingat kondisi Masjidil Haram yang sudah padat sehingga sangat tinggi terjadinya jamaah tersesat. “Setelah Kepala Sektor dan Kasi PAM Daker Makkah berkoordinasi dengan Kepala Daker Makkah, diputuskan untuk segera menambah personil sektor khusus dengan memanfaatkan personil dari sektor-sektor yang ada di Daker Makkah sehingga diperoleh tambahan personil sejumlah 17 orang,” jelas Asep Abdulla.

“Dengan tambahan 17 orang, maka jumlah petugas Sektor Khusus menjadi 38 personil,” imbuhnya. Asep Abdullah menambahkan bahwa 38 personil ini nantinya akan dibagi dalam dua tim dan ditugaskan pada dua belas titik di sekitar Masjidil Haram, yaitu: Bab Marwah, arah terminal Bab Ali, arah terminal Ghazza, pintu masuk areal Sai, Bab Shafa, Bab Malik Abdul Aziz, halaman depan Bab Malik Abdul Aziz, Bab Malik Fahd, sisi kiri halaman Bab Malik Fahd, sisi kanan halaman Bab Malik Fahd, Areal Tawaf pada sudut searah Rukun Syami, dan areal tawaf pada sisi Maqam Ibrahim.

Senada dengan Asep Abdullah, Kepala Sektor Khusus Husban Abadi menjelaskan bahwa penambahan personil sektor khusus sudah mendesak karena kondisi Masjidil Haram yang semakin padat. “Petugas sektor khusus bertugas mengarahkan jamaah terutama yang baru menyelesaikan umrah untuk kembali ke pondokan, baik yang berjalan kaki maupun yang menggunakaan bus shalawat. Kondisi Masjidil Haram yang semakin padat mengharuskan sektor khusus segera diperkuat,” jelas Husban.

“Tambahan 17 personil yang berasal dari petugas sektor 1 sampai 9 ini tentu akan sangat bermanfaat dalam memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia sehingga bisa beribadah dengan aman dan nyaman,” tambahnya. Selain memperkuat personil sektor khusus, upaya lain untuk meminimalisir masalah yang muncul akibat semakin padatnya kondisi di Masjidil Haram adalah dengan mengimbau kepada masing-masing sektor atau ketua rombongan untuk menunda pelaksanaan umrah pada malam hari. “Selain tidak panas, umrah yang dilakukan sekitar jam 9 malam ke atas, relatif tidak terlalu padat,” kata Asep Abdullah.

Pantauan Media Center Haji (MCH) Daker Makkah di Masjidil Haram mengkonfirmasi pentingnya penguatan sektor khusus karena kondisi Masjidil Haram yang memang semakin padat. Setelah salat Isya berjamaah misalnya, MCH menemukan banyak jamaah yang bingung lantaran terpisah dari kelompoknya. Tidak sedikit pula dari mereka yang mencari-cari petugas untuk menanyakan arah pulang ke pemondokan mereka.

Untung para petugas sektor khusus cepat bertindak sehingga setiap keluhan dan kebingungan jamaah bisa segera diatasi. “Ikuti aturan dan arahan petugas. Karena seluruh personil yang bertugas di Masjidil Haram sudah dilengkapi dengan sarana komunikasi antar sektor,” pesan Asep Abdullah kepada para jamaah.

Sementara itu, Kepala Satuan Operasi (Kasatop) Armina, Kasmudi, yang juga hadir dalam rapat tersebut mengajak para personil sektor khusus untuk menjadi kekompakan dan kebersamaan. “J angan sampai ada yang merasa tua atau muda, merasa senior atau yunior; mari kompak dalam melayani tamu Allah,” ajak Kasmudi. “Kalau kita kerja kompak dan ikhlas, insya Allah ibadah kita diterima Allah Swt. Kemabruran kita bukan hanya ibadah ke masjid saja, tapi juga menjalankan tugas melayani tamu Allah,” imbuhnya. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua