Jeddah (Pinmas) – Suasana panik sempat mewarnai keberangangkatan rombongan jamaah Kloter 11 Embarkasi Lombok (LOP-9) saat mau diberangkatkan menuju kota Makkah. Pasalnya setelah semua jamaah naik bus Almadina Pilgrims Transportation, masih ada satu jamaah yang belum naik ke dalam bus sampai bus akan berangkat.

Petugas sudah mencari sampai semua sudut plaza kedatangan jamaah di bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah tidak juga diketemukan. Akhirnya panitia memutuskan untuk memberangkatkan rombongan jamaah kloter 11 embarkasi Lombok menuju kota Makkah untuk segera melaksanakan umroh, kalau sudah ketemu akan diikutkan bus rombongan jamaah selanjutnya.

Sesuai manifest penumpang pesawat Garuda Indonesia GA-5111 yang terbang dari Bandara Internasional Lombok tercatat penumpang pesawat sebanyak 325 orang sesuai juga dengan berita jamaah yang berangkat dari Embarkasi Lombok.

Saat Media Center Haji (MCH) konfirmasi Kasi Perlindungan Jamaah Daker Jeddah AKBP Muhammad Zari dijelaskan bahwa ternyata jamaah kloter 11 dari embarkasi Lombok tidak ada yang tertinggal atau hilang.

“Setelah dicek ulang, tidak ada jamaah tertinggal. Dia ternyata naik bis tidak menyerahkan paspor dan tidak melapor lagi pada ketua rombongan,” Kata Muhammad Zari.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Sektor 1 Daerah Kerja Jeddah Nur Arifin. Bahwa setelah semua panitia dikerahkan untuk mencari ke seluruh penjuru bandara, mulai dari gate ke gate, sampai dicari seluruh bandara dan konfirmasi degan keamanan bandara tidak ketemu juga.

“Sudah dicari ke semua sudut tidak ketemu. Tapi alhamdulillah ternyata tidak jadi hilang,” kata Nur Arifin.

“Ketua kloternya mengatakan ada satu jemaah yang ternyata tidak menyerahkan paspor saat naik bus. Sementara yang dihitung adalah jumlah paspornya. Jadi tidak ada yang hilang,” Lanjut Nur Arifin.

Nur Arifin akhirnya meminta kepada panitia yang mengurus transportasi keberangkatan menuju kota Makkah untuk selalu menghitung ulang dengan cara manual saat jamaah sudah di bus, tidak hanya menghitung jumlah paspor yang terkumpu. (mss/mch2014)