Nasional

Jajaran Kemenag Harus Bekerja Optimal

Tangerang (Pinmas) – Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Bahrul Hayat minta jajaran Kemenag untuk bekerja optimal, tidak menanyakan apa yang akan diterima dari hasil kerjanya tetapi apa yang bisa diberikan yang terbaik bagi Kementerian dan masyarakat.

“Jajaran Kementerian tersebut sudah bekerja baik, tetapi masih bisa dioptimalkan dengan tentunya menggerakan sumber daya yang ada”, kata Bahrul Hayat ketika memberikan arahan pada Rapat Kerja (Raker) Pejabat Pengelola Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama di Serpong, Banten, Kamis (14/11 ).

Hadir dalam pembukaan Raker tersebut Kepala Pusat Informasi dan Humas Zubaidi, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Mubarok, Kepala Biro Ortala Muharram, Kepala Biro Hukum dan KLN Achmad Gunaryo, Kepala Biro Kepegawaian Mahsusi, Kepala Biro Keuangan dan BMN Syihabuddin Latief, Kepala Biro Perencanaan Syamsuddin, Kepala Biro Umum Burhanuddin, dan sejumlah undangan.

Bahrul Hayat kembali menegaskan kepada para pejabat di lingkungan Kementerian Agama untuk memahami tugas dan tanggungjawabnya, meski pada rapat tersebut dibahas hal-hal tidak terkait dengan bidang tugasnya sehari-hari.

“Jadi, rapat kerja ini harus diikuti dengan penuh kesabaran. Orang menjadi “besar” karena kemampuannya mendengar pendapat dari orang lain dengan sabar”, tandas Sekjen.

Bahrul sedikit menyinggung bahwa ia termasuk orang uang beruntung ketika bertugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sempat dipercaya sebagai pimpinan proyek Bank Dunia. Pengalaman tersebut untuk saat ini sangat membantu sebagai Sekjen.

“Bayangkan, bila seorang sekjen tidak tahu apa itu tugas pimpinan proyek”, ujar Bahrul Hayat.

Performance atau kinerja yang baik, menurut Bahrul Hayat, bagi seorang pegawai ke depan semakin dibutuhkan dan dituntut. Karena di dalamnya terkait dengan ketepatan, kecepatan, biaya yang semakin hemat, waktu yang singkat dan baik dari sisi akurasinya.

“Kinerja harus dimaknai sebagai kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai”, terang Bahrul Hayat.

Lantas, apa kiat atau cara untuk bekerja baik dalam satu organisasi itu? Menurut Bahrul Hayat, ada tiga hal yang harus diperhatikan: yaitu, kompetensi (kemampuan), karakter (yang harus dibangun secara berkesinambungan), dan kerja sama (satu sama lain secara harmonis). Ketiga hal itu harus sejalan secara sinergi, kata Sekjen Kementerian Agama.

Bagi seorang pemimpin, Bahrul Hayat minta untuk memperhatikan lapisan dari kompetensi itu sendiri, yang meliputi leadership, manajerial, technical/professional, dan core competency.

Tetapi, lanjut Bahrul Hayat, memahami itu saja belumlah cukup. Bagi seorang pemimpin memiliki karakter yang baik sangatlah penting. Ada beberapa hal yang terkait karakter; yaitu ciri amanah, rasa hormat/penghormatan, tanggung jawab, peduli dan bertanggung jawab. Karakter itu nyata pada diri seseorang. Karakter lebih dari reputasi, karena reputasi baik belum tentu punya karakter baik.

Untuk itu, Bahrul Hayat mengajak jajaran kementerian agama untuk membangun kepercayaan sesama, kekuatan bersama dan kemanfaatan bersama dalam bekerja.

“Tanyalah pada diri sendiri, apa yang bisa diberikan dan jangan tanya apa yang bisa diperoleh dalam bekerja”, ujar Sekjen. (ess/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua