Nasional

Irjen Kemenag Berharap Tenda Arafah Lebih Layak

Jeddah (Pinmas) -- Kondisi perkemahan jamaah calon haji Indonesia di Arafah yang dianggap kurang layak menjadi sorotan tersendiri dalam ekspos hasil pengawasan Inspektorat Jenderal Kemenag terkait dengan penyelenggaraan haji tahun 1435H/2014M.

Inspektur Jenderal Kemenag M Jasin menilai kualitas layanan yang diberikan ke jamaah saat wukuf di Padang Arafah kurang layak, karena jamaah tinggal di tenda seadanya dengan karpet yang lusuh, penerangan kurang, tidak ada penyejuk udara, padahal saat itu cuaca sangat ekstrem, berkisar 43-45 derajat celcius.

Pelaksanaan Ibadah Haji tahun yang akan datang terkait dengan Arafah harus lebih baik dan lebih nyaman untuk jamaah. "Arafah perlu direformasi, misalnya dengan peningkatan kualitas pelayanan, ya tenda dan isinya, karpetnya, syukur kalau ada kasur tipis, kulkas dan AC, tentu akan lebih bagus lagi," papar Irjen Kemenag M Jasin usai ekspos hasil pengawasan penyelenggaraan ibadah haji di Kantor Teknis Urusan Haji Jeddah, Minggu (19/10) dini hari.

Jasin menambahkan bahwa peningkatan kualitas layanan memang membawa konsekuensi tersendiri, yakni adanya penambahan biaya. Untuk itu upaya yang akan dilakukan adalah membuat Peraturan Menteri Agama bahwa peningkatan kualitas layanan ini tidak redenden atau tumpang tindih dengan general service yang dibayarkan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi, yakni sebesar 1.029 riyal per jemaah.

"Walau tempat tinggal hanya sehari semalem (Arafah) harus bagus, istilahnya bisa menyesuaikan dengan cuaca. Kalau cuaca ekstrem nggak ada AC, nggak ada kipas kan kasihan jamaah, dan itu harus khusyuk berdoa," lanjut Jasin.

Jasin menjelaskan bahwa payung hukum (regulasi) untuk penambahan biaya penyewaan karpet, AC, kulkas, dan dispenser diharapkan segera disusun oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh sehingga jamaah bisa lebih nyaman dan khusuk berada di tenda. (mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua