Nasional

Indonesia Bukti Islam, Demokrasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Menyatu Dalam Wadah Negara

Jakarta (Pinmas) - Indonesia hari ini merupakan suatu bukti bahwa Islam, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat dapat menjadi satu dalam wadah suatu negara. Hal ini merupakan suatu kondisi khas Indonesia yang dapat dijadikan rujukan oleh Uni Eropa dalam mengelola masyarakat yang semakin majemuk. Paparan ini disampaikan oleh Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno ketika menjadi pembicara pada Seminar on Indonesia bertajuk Diversity and Multiculturalism: the Indonesian Story sebagaimana ditulis dalam siaran pers KBRI Brussels, Rabu (05/06).

Menurut Arif, berbagai ujian telah dihadapi oleh Indonesia, baik pada saat pembentukan negara kesatuan RI, hingga paska reformasi. Namun, dengan akar budaya toleransi yang melekat di masyarakat, Indonesia tetap mempertahankan masyarakat yang majemuk dan saling menghargai. Indonesia sangat bangga karena tidak memiliki politisi seperti Geert Wilders dari Belanda, yang menjadikan kebencian terhadap suatu agama sebagai platform politiknya. Guru Besar UIN Jakarta, M. Atho Mudzhar yang juga menjadi pembicara menggarisbawahi bahwa masuk dan berkembangnya berbagai ajaran agama di Indonesia adalah dengan cara damai, dan masyarakat Indonesia menerima kedatangan agama-agama tersebut dengan terbuka.

Hal ini menunjukkan bahwa budaya menghargai perbedaan, memang telah ada dalam diri masyarakat Indonesia sejak dulu. Atho Mudzhar juga menggarisbawahi peran aktif yang dimainkan oleh pemerintah dan komunitas agama di Indonesia dalam melestarikan nilai saling menghormati dan menjaga kerukunan hidup di tengah kemajemukan. Sementara itu, Prof. Dr. F.X. E. Armada Riyanto menyampaikan pengalamannya dalam hal berinteraksi dengan komunitas Muslim di Indonesia, yakni ketika diminta untuk memberikan kritikan membangun dalam forum diskusi yang diadakan oleh ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) di Malang. Menurutnya, kesediaan NU untuk menerima kritik membangun dari umat non muslim merupakan refleksi sikap rendah hati yang ditunjukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia. (pinmas)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua