Nasional

Hikmah Halal Bihalal, Habib Jindan: Rasulullah SAW Ajarkan Kedamaian dan Keselamatan

Habib Jindan bin Novel bin Salim  saat memberi Tausiyah pada Halal Bihalal Idul Fitri 1438H/2017M Keluarga Besar Kemenag. (foto:danyl).

Habib Jindan bin Novel bin Salim  saat memberi Tausiyah pada Halal Bihalal Idul Fitri 1438H/2017M Keluarga Besar Kemenag. (foto:danyl).

Jakarta (Kemenag) - Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada para sahabat dan kaum muslim ajaran kedamaian dan keselamatan.

“Rasulullah Muhammad SAW mengajak kita semua untuk hidup damai, menjalankan amanah dan menjamin keselamatan sesama. Ketika ada kesalahan pun, baginda Rasulullah mengajarkan untuk memaafkan dan menghalalkan,” terang Pengasuh Pondok Pesantren al-Fachriyah, Larangan Tangerang, al-Habib Jindan bin Novel bin Salim saat memberi Tausiyah pada acara Halal Bihalal Idul Fitri 1438H/2017M Keluarga Besar Kementerian Agama di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag Thamrin, Jakarta, Jum'at (07/07).

Habib melihat, hekekat halal bihalal adalah saling menerima, saling memaafkan dan menghalalkan kesalahan sesamanya, agar setelah puasa sebulan penuh, umat muslim kembali suci, kembali bersih dan lebih baik dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Habib berkisah, suatu hari, saat berjalan-jalan bersama sang istri ‘Aisyah, Rasulullah bertemu dengan orang Yahudi. Orang Yahudi menyapa Rasulullah dengan perkataan tidak mengenakkan: Assamu'alaikum. Sebuah sapaan mirip salam, namun berarti kematian/kecelakaan bagimu. Rasulullah Muhammad SAW kemudian membalas "wa’alaikum saam (juga atas kalian). Di mana saat itu, ‘Aisyah marah-marah. Baginda Rasul SAW melarang Aisyah untuk marah-marah: ‘Aisyah, jangan kau ucapkan sesuatu yang keji. Seandainya Allah menampakkan gambaran yang keji secara nyata, niscaya dia akan berbentuk sesuatu yang paling buruk dan jahat.

Berlemah lembutlah atas semua yang telah terjadi, karena itu akan menghias dan memperindah perbuatan tersebut dan atas segala sesuatu yang bakal terjadi, akan menanamkan keindahannya. Kenapa engkau harus marah dan berang? Baginda Rasul memenangkan Aisyah.

Dikatakan Habib, baginda Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits juga berpesan kepada kita semua untuk menjauhi ucapan keji, karena Allah tidak menyukai ucapan keji dan yang membuat-buat ucapan keji.

“Junjungan kita mengajarkan kepada kita, selain memaafkan, juga berperilaku baik sebesar apapun dzalimnya seseorang terhadap kita. Karenanya, sebagai Umat Muhammad SAW, sudah selayaknya kita meneladani Nabi SAW yang mengajarkan untuk damai, amanah dan saling memaafkan,” ujarnya.

Dilanjutkan Habib Jindan, Rasulullah sangat mencintai tanah kelahiran beliau Makkah.

“Rasul pernah bilang, Demi Allah, Saya sangat mencintai Makkah. Kalau bukan kaumku yang memaksaku keluar, aku tidak akan keluar. Baginda Rasul meninggalkan rumah, aset dan tanah air yang dicintainya. Dan, saat berperang melawan kafir Makkah, Rasul SAW tidak meluapkan emosi dan membabi buta membalas dendam.

Saat di Madinah pun, tutur Habib, saat bertemu dengan banyak golongan, ada Muhajirin, Ansor, Yahudi, penyembah berhala dan lainnya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kelembutan, karena sesungguhnya, misi Rasulullah adalah mempersatukan umat dan mengajarkan kerjasama.

"Beliau diturunkan sebagai rahmat bagi seru sekalian alam. Untuk menebarkan kasih sayang kepada alam dan isinya,” imbuh Habib Jindan.

Menag Lukman Hakim Saifuddin menjabat erat pegawai Kemenag saat Halal Bihalal 1438H Keluarga Besar Kemenag di Jakarta. (foto:boy).

Halal bihalal yang dihadiri pejabat dan pegawai Kemenag juga sejumlah direksi bank mitra kerja, dimeriahkan oleh penampilan kelompok musik religius Debu. Menag didampingi Sekjen, pejabat, dan Penasehat DWP Kemenag selanjutnya berkeliling menyalami pegawai. (Pujiyanto).

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua