Nasional

Hasyim Muzadi Tak Setuju SKB Menteri Dihapus

Jakarta(Pinmas)--Dengan adanya sejumlah peristiwa konflik antar umat beragama di Bekasi, diharapkan tidak sampai menjurus penghapusan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri tentang Pengaturan Pendirian Tempat Peribadahan. Sebab, bila SKB tersebut dicabut, justru akan mengundang ekses yang lebih luas dari sekedar peritiwa itu sendiri. "Kalau itu terjadi, acuan nasional menjadi tidak ada, dan daerah akan membuat aturan sendiri-sendiri yang akan semakin menjadi ruwet," kata Presiden World Conference Religion for Peace (WCRP) KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (16/9). Hasyim mengakui, selama SKB Menteri kurang sempurna, namun isinya merupakan konsensus tokoh-tokoh agama juga. Solusi kesulitan administrasi pendirian gereja, manakala tidak mencukupi syarat SKB, Kepala Daerah dapat mengarahkan ke mana dan di mana tempat kebaktian itu seharusnya berada. Di sisi lain, lanjut Hasyim, Direktorat Jenderal (Dirjen) Kristen Kementerian Agama diminta tidak terlalu gampang merekomendasikan terbentuknya sinode. "Sehingga memperbanyak sekte-sekte dalam agama Kristen yang mengakibatkan setiap sekte meminta gereja sendiri-sendiri, ada juga gereja yang diisi hanya dua orang saja," jelasnya. Hasyim juga menerangkan, pihak Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) sudah sangat berat mengatur ratusan gereja yang ada di bawah naungannya. "Belum yang di lembaga lainnya," imbuh mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang saat ini memimpin WCRP dan ICIS yang beranggotakan sejumlah tokoh lintas agama itu. Hasyim menambahkan, dari catatan yang ada bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki gereja terbanyak di kawasan Asia. Namun selanjutnya, dari perkembangan peristiwa di Bekasi sangat dirasakan ada pihak tertentu yang hendak mengaduk-aduk, serta berselancar di atas peristiwa itu. "Umat beragama harus waspada bahwa selalu ada faham atheisme (non agama) yang mengaduk-aduk dan mengkonflikkan antar umat beragama agar agama disfungsi demi kepentingan ideologi atheisme. Dan, mereka pula yang mengobarkan Islamophobia dengan menyusup ke semua agama yang ada," paparnya.(dtc/zal/ts)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua