Nasional

'Fousis Umbrella' dan 'Belah Duren' Raih Special Award dan Best Invention Award

Jakarta (Pinmas) --- Tidak sia-sia MAN 2 Kudus mengirimkan beberapa timnya untuk mengikuti 10th International Exhibition For Young Inventors 2014 yang diadakan oleh LIPI pada 29 Oktober-1 November 2014. Dua tim dari MAN 2 Kudus akhirnya menyabet Special Award dan Best Invention Award pada 10th IEFYI 2014.

Penghargaan tersebut disampaikan pada 1 November 2014 di Convention Hall Lembaga Ilmu Pengetahuan. Adalah Oze Dora Ilala dan Nurma Karima yang berhasil meraih Special Award dari Taiwan Creativity Developtment Association atas produknya yang diberi nama “Fousis Umbrella”. Proses kreatif kedua siswa madrasah ini dilakukan di bawah bimbingan gurunya, Azhar Lathif, ST. Penghargaan atas prestasi ini diserahkan oleh Hong Jon Chao mewakili pihak Taiwan.

“Menurut juri, produk ini unik dan orisinal serta memiliki potensi pengembangan untuk diproduksi massal. Produk ini seperti halnya payung pada umumnya, namun memiliki tambahan fungsi sebagai tongsis dan fourpod (penyangga kamera berkaki empat). Para juri tertarik karena produk ini memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri”, jelas Oze Dora Ilala.

Tim kedua yang memperoleh penghargaan adalah Putri Khusna Millaty dan Yunita Mahda Sari dengan Produk “Belah Durian”. Di bawah bimbingan M. Miftakhul Falah, mereka berdua berhasil meraih International Best Invention Award dari Hongkong Invention Association. Penghargaan diserahkan oleh Prof. Stephen Selby, SBS mewakili pihak Hongkong.

“Menurut juri, kelebihan dari produk ini adalah desain dan penggunaannya yang simpel dan dapat digunakan oleh siapapun terlebih wanita dan ibu rumah tangga. Juri juga memberi saran untuk mematenkan karya dan dapat diproduksi secara massal. Tentunya melalui penyempurnaan terlebih dahulu,” terang Putri Khusna Millaty.

Di waktu yang terpisah, Direktur Pendidikan Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi yang mereka raih. “Prestasi-prestasi yang diraih oleh siswi-siswi MAN 2 Kudus tersebut menunjukkan relevansi yang sangat signifikan, ketika Direktorat Pendidikan Madrasah meluncurkan program Pro-Madina tahun 2013. Semoga ini menjadi penyemangat bagi madrasah-madrasah riset lainnya,” ungkap Nur Kholis Setiawan. (hamma/mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua