Nasional

Eksotiknya Kota Tua Jeddah

Jeddah (Pinmas) – Kota Jeddah adalah kota pelabuhan utama di Arab Saudi, didirikan pada tahun 647 M oleh Khalifah Utsman bin Affan yang menyatakan Jeddah sebagai pintu gerbang masuk ke dua Tanah Suci yaitu Makkah dan Madinah.

Dalam catatan sejarah pada tahun 1516 M perkembangan kota Jeddah menarik perhatian armada 'Lopo Soares de Albergaria Portugis' untuk menguasai kota Jeddah. Namun niat itu tidak terlaksana karena pasukan Portugis kalah dengan pasukan Kerajaan Utsmaniyah (Ottoman) dalam pertempuran di laut merah.

Pada masa kepemimpinan Kerajaan Ottoman inilah Jeddah mulai dibangun, termasuk membangun beberapa tembok sebagai benteng perlindungan dibeberapa kawasan pintu masuk Jeddah yang masih terkenal hingga sekarang, yaitu : Bab Syarief (tembok gerbang Syarief, kawasan balad) berada disebelah selatan, Bab Makkah (tembok gerbang Makkah, Mecca street) berada disebelah timur, Bab Madinah (tembok gerbang Madinah, Medina street) berada disebelah utara, dan Bab Bahrul Ahmar (tembok gerbang yang langsung menghadap laut) berada disebelah barat.

Setelah kerajaan Ottoman jatuh pada tahun 1915, tembok-tembok kokohpun ikut runtuh. Namun sisa-sisa peninggalan masa kejayaan Turki di Jeddah masih terlihat sampai hari ini. Yaitu perkampungan tua di tengah kota Jeddah, berupa rumah dari tanah dan karang dihiasi balkon kayu, merupakan satu-satunya peninggalan arsitektur tradisional Hijaz atau Semenanjung Arab bagian barat.

Kawasan ini dikenal dengan sebutan Jeddah Historical District, dan sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia melalui keputusan World Heritage Committee ke-38 UNESCO di Doha.

Namun demikian, terlihat kawasan ini belum mendapat perlindungan yang maksimal dari pemerintah Arab Saudi. Tidak ada upaya restorasi ataupun peraturan pemerintah yang melindungi kawasan kota tua ini.

Sebagai akibatnya, seperempat rumah-rumah di distrik seluas 0,25 kilometer itu telah ambruk, terbakar, atau dihancurkan dalam 10 tahun terakhir karena pemilik rumah tidak sanggup membiayai renovasi yang mahal. Selain itu, iklim yang lembab di Jeddah pun membuat biaya perawatan sangat tinggi.

Kawasan bangunan yang dulunya merupakan pusat perkantoran dan tempat tinggal pedagang terkaya di Jeddah sudah banyak beralih fungsi. ada beberapa bangunan yang masih dipertahankan seperti bentuk awalnya, namun banyak juga yang sudah beralih fungsi menjadi pertokoan, permukiman kumuh warga negara asing dan banyak yang sudah dirobohkan ataupun roboh dengan sendirinya.

Padahal kalau saja kawasan Jeddah Historical District ini dikelola kembali oleh pemerintah Jeddah akan menjadi kawasan wisata andalan dan kebangaan kota Jeddah. Namun demikian, kawasan Jeddah Tua ini masih sangat eksotik untuk dikunjungi apalagi saat senja. (mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua