Nasional

Dirjen Buddha: Umat Diharapkan Menjadi Suritauladan

Jakarta (Pinmas) - Umat Buddha diharapkan menjadi suritauladan bagi masyakat dan menjadi bagian integral dari komponen bangsa yang arif dan bijaksana sebagaimana diajarkan Buddha Gautama. Hal ini disampaikan Dirjen Bimas Buddha A. Joko Wuryanto dalam pesan menyambut perayaan Waisak ke 2557 BE atau tepatnya jatuh pada 25 Mei 2013. Joko mengatakan, misi Buddha adalah membangun satu jalan menuju kesempurnaan spiritual, hingga tercapainya pencerahan penuh Nibbana, kebebasan dari penderitaan. Potensi untuk perkembangan spiritual dan bahkan untuk pencerahan tertinggi dapat dicapai oleh siapa saja yang melakukan usaha-usaha yang tepat," kata Joko.

Menurut Joko, Hari Raya Waisak memperingati tiga peristiwa agung yang terjadi pada saat purnamasidi di bulan Waisak. Pertama, kelahiran Pangeran Sidhartha Gautama pada Tahun 623 SM, di Taman Lumbini, India Utara. Kedua pencerahan ke-Buddha-an Pertapa Sidhartha Gautama pada tahun 588 SM, di Bodhgaya. Ketiga, Parinibbana atau mangkatnya Buddha Gotama pada tahun 543 SM di Kusinara. Untuk itu, Joko mengajak umat Buddha untuk mengagungkan tiga peristiwa agung ini sebagai sebuah momentum dengan cara memahami, menerapkan, dan menghayati kebenaran Dhamma ajaran Buddha dengan menumbuhkembangkan semangat mawas diri dan disiplin sila dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapainya hidup harmonis.

"Dalam nasihat-nya yang terakhir, Buddha menyatakan agar kita berjuang dengan sungguh-sungguh, sadar dan waspada untuk mencapai kebebasan," pesan Joko. Joko Wuryanto berharap Umat Buddha mampu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar terhadap persoalan hidup kemasyarakatan dan kenegaraan sehingga dapat menghindarkan diri dari segala perbuatan yang tercela.

Caranya, lanjut Joko, adalah dengan menjalankan kewajibanya masing-masing dan merealisasi Jalan Mulia Berunsur Delapan yaitu: Pengertian Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Usaha Benar, Perhatian Benar, dan Konsentrasi Benar. Buddha menyatakan, dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin dan pengendalian diri, hendaknya orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang tak dapat ditenggelamkan oleh banjir," terang Joko. (ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua