Nasional

Dirjen Bimas Kristen Sampaikan Tiga Pesan Menag Untuk Gereja

Direjn Bimas Kristen Thomas Pentury saat mewakili Menag membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injil

Direjn Bimas Kristen Thomas Pentury saat mewakili Menag membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injil

Jakarta (Kemenag) --- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Thomas Pentury, menyampaikan pesan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tentang kehidupan bergereja dalam mendukung toleransi. Pesan ini disampaikan Thomas saat mewakili Menag membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII), di Jakarta, Selasa (07/08).

."Menag menyampaikan Tiga sikap gereja yang perlu ditumbuhkembangkan dalam merawat toleransi itu," ujar Thomas.

Sikap pertama yang perlu dikembangkan menurut Menag adalah sikap gereja untuk mendukung terciptanya kerukunan dan persaudaraan sejati dalam kebersamaan dengan agama dan kepercayaan. Kedua, gereja perlu menumbuhkembangkan sikap menghargai agama dan kepercayaan lain sebagai ungkapan toleransinya.

"Ketiga, gereja perlu membangun kebersamaan dan sikap terbuka terhadap agama dan kepercayaan lain melalui dialog," ucap Dirjen pada kegiatan yang juga bertepatan dengan HUT PGLII ke-47.

Dirjen juga menyampaikan pesan kepada para tokoh agama dan umat Kristiani. Pemerintah mengharapkan agar insan Kristiani dapat menjadi pelopor pemersatu bangsa. Tak hanya itu, Thomas menyampaikan hararapan bahwa umat Kristiani dapat menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa.

"Caranya dengan mendukung lewat doa dan partisipasi aktif berbagai kebijakan dan program pemerintah," jelas Thomas.

Dalam sambutan tertulisnya Menag juga menyampaikan bahwa moderasi dan kerukunan antar umat beragama harus terus dilakukan. Caranya dengan memperkuat konsensus berbentuk aturan dan etika bersama dalam mewujudkan kerukunan internal dan antar umat beragama.

"Para pemimpin umat beragama perlu membangun harmoni sosial dan persatuan nasional," pungkas Thomas. (Bimas Kristen)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua