Nasional

Dirjen Bimas Katolik: Umat Katolik Indonesia Sambut Paus Francis I

Jakarta (Pinmas) - Vatikan telah memilih. Asap putih telah mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina di Vatikan, Rabu malam, (13/03). Kardinal Argentina Jorge Mario Bergoglio (76) terpilih sebagai Paus ke-266 dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik, menggantikan Paus Benediktus XVI. Kardinal Bergoglio menjadi kardinal Amerika Latin pertama yang dipilih menjadi Paus dalam sejarah Gereja.

Kardinal Bergoglio akan memimpin 1,2 miliar umat Katolik se-dunia dengan gelar Paus Fransiskus I. Ditemui di ruang kerjanya, Dirjen Bimas Katolik, Semara Duran Antonius, mengungkapkan kegembiraannya atas terpilihnya Uskup Agung Buones Aires,Argentina, Paus Fransiskus I. Kami sebagai umat katolik sangat bahagia bahwa sekarang sudah ada pemimpin Gereja Katolik sejagad yang memimpin 1,2 umat Katolik di seluruh dunia, ungkap Dirjen yang akrab dipanggil Anton itu. Menurut Anton, terpilihnya Paus Bergoglio yang berasal dari luar Eropa sesuai dengan harapan umat Katolik. Saya pikir memang ada harapan. Rupanya 115 Kardinal yang masuk dalam Kapel Sistina mendengarkan aspirasi umat Katolik bahwa mereka berharap Paus tidak harus dari Eropa. Boleh lah keluar dari situ, bahkan mungkin berharap dari Asia. Dan ternyata yang terpilih adalah Uskup Agung Buones Aires, Argentina, terang Anton.

Disinggung tentang pribadi Paus Francis I yang dikenal rendah hati dan concern dengan masalah kemiskinan, Anton menegaskan bahwa hal itu memang sesuai dengan doktrin gereja. Menurutnya, doktrin gereja yang paling hebat adalah option for the poor (keberpihakan kepada yang lemah dan miskin). "Kalau pribadi Paus ini sangat respek dengan kepentingan sosial, maka doktrin gereja memang bunyinya seperti itu," tambah Anton. Setelah terpilihnya Paus yang baru, Anton berharap pembinaan umat katolik lewat perangkat kepausan yang ada bisa berjalan dengan lebih baik. Lebih dari itu, Anton juga berharap umat katolik yang tersebar luas ke setiap negara bisa menjadi umat gereja yang baik sekaligus juga menjadi warga negara yang baik. Umat Katolik adalah juga warga negara. Karenanya harus juga menjadi warga negara yang baik di negaranya, tutup Anton. (mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua