Nasional

Dirjen Bimas Buddha: Wandani Bukan Organisasi Politik

Malang(Pinmas)--Wanita Theravada Indonesia (Wandani) diharapkan tidak diseret ke dalam organisasi politik praktis namun tetap menjadi bagian dari gerakan sosial umat Buddha. Wandani harus menunjukkan jatidirinya sebagai mitra kerja para bhikkhu dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial dalam meringankan derita sesama, kata Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Budi Setiawan di Batu, Malang, Sabtu. Budi dalam kunjungan kerjanya di Jawa Timur dan Jawa Tengah selama empat hari membuka PertemuanTemu Generasi Muda Parisadha Buddha Darma Niciren Syosyu Indonesia di Solo. Selama di Jawa Tengah ia pun melakukan peninjauan ke beberapa lembaga pendidikan agama Buddha. Termasuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya di Wonogiri. Terkait dengan peran Wandani, Dirjen Bimas Buddha di hadapan peserta Munas itu juga mengakui bahwa dalam Buddha tak ada pelarangan kaum wanita berkiprah dalam berbagai bidang. Wanita Buddhis bisa menjadi pimpinan organisasi politik, pengusaha atau pun biarawati. Namun harus diingat pula bahwa tantangan wanita Indonesia ke depan makin berat. Persoalan kemiskinan, pengangguran, degradasi moral keresahan sosial harus dipecahkan bersama, katanya. Belum lagi persoalan keresahan sosial, narkotika dan obat terlarang dan makin banyaknya pelanggaran kepatuhan hukum. Semua itu merupakan tugas berat bangsa. Dan, hal ini hanya dapat diselesaikan bila Wandani dapat menjadi mitra kerja dengan lembaga berwenang. Termasuk menjadi mitra kerja sejajar organisasi sosial lainnya, ia menjelaskan. Wandani memiliki kewajiban untuk menjaga kualitas hidup generasi mendatang. Karena itu, persoalan pendidikan spiritual dan intelektual pun menjadi bagian yang harus diperhatikan. Sebab, menurut dia. sebesar-besarnya hidup haruslah bermanfaat bagi orang banyak. Termasuk dalam kehidupan berbangsa. Dihadapan sekitar 500 peserta Munas Wandani itu, Dirjen Bimas Buddha itu juga mengingatkan bahwa untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin tak ada yang dapat diperoleh secara gratis. Semua harus dicapai dengan kerja keras, pengorbanan tenaga dan uang. Wandani sebagai organisasi Buddhis diharapkan mampu memberikan solusi terhadap persoalan bangsa dewasa ini. Ciptakan suasana harmonis sehingga program kerja dapat membuahkan hasil, imbaunya. Sebelumnya bhikkhu DR. Jotidhammo Mahatera M.Hum dari Sangha Theravada Indonesia mengatakan bahwa pada Munas yang berlangsung selama empat hari itu diharapkan melahirkan gagasan yang dapat membawa perubahan dan perbaikan bagi umat Buddha ke depan. Ia pun berharap peserta dapat membawa aspirasi daerah dan mengikuti Munas dengan berdisiplin. Juga dapat memilih ketua baru untuk membawa organisasi Buddha itu ke arah lebih baik. Susi Marthani, ketua umum Pengurus Pusat Wandani periode 2006-2011 menyatakan, organisasi ini memiliki misi mengangkat nilai luhur Buddha Dharma. Berbagai program kerjanya pun disesuaikan dengan kondisi budaya setempat dan meningkatkan persaudaraan. (ant/es)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua