Yogyakarta (Pinmas) — Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam mengumpulkan Kepala Bidang (Kabid) Madrasah dari seluruh provinsi pada Kamis, (21/11). Pertemuan yang terangkum dalam kegiatan Workshop Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2013 yang akan berakhir pada Sabtu (23/11) nanti ini mengevaluasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Kementerian Agama untuk kemajuan madrasah yang lebih baik.

Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan Madrasah, Prof Dr Nur Kholis Setiawan, mengatakan bahwa evaluasi merupakan upaya perbaikan pada program di masa mendatang. Ia mengakui, bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Namun, hal itu perlu segera ditindaklnjuti tanpa harus diratapi.“to make a mistake and not correct it is a real mistake. Berbuat kekeliruan tapi tidak segera diperbaiki, itulah kekeliruan sejati” terang Direktur menyitir pepatah Konfusius.

Untuk itu, Direktur mengajak seluruh Kabid Madrasah untuk senafas dalam menjalankan program kegiatan dengan mencari setrategi jalan keluar untuk perbaikan selanjutnya. Ia juga menyitir tulisan Abul Laits As-samarqondi dalam kitab Bustanul ‘Arifin, yang bisa dikiyaskan bahwa seserang harus mendokumentasikan atau mencatat berbagai kekurangan, “qoyyidul ilma bil kitabi, berpeganglah pada ilmuan dengan melalui tulisan, bahasa kita melalui dokumentasi,” ujarnya.

Maka, lanjut Direktur lagi, kekurangan itu perlu didokumentasikan sebagai ihtiar untuk memperbaiki program dan kegiatan di masa mendatang dengan melakukan perbaikan manajemen dan sistem yang baik antara pusat dan daerah. “khusus perencana,” tukas Direktur. Tradisi Evaluasi ini menurut Nur Kholis sangat Islami, dalam literartur Ushul Fiqh, kitab Jam’ul Jawami’ ada ungkapan bahwa pemenuhan syarat menjadi wajib untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting, “ma tsabata bi sysar’i muqoddamun ala ma tsabat bis syarthi. Jadi tradisi evaluasi senafas juga dengan Islam, bukan dari Barat sebenarnya,” pungkas Nur Kholis. (sholla/mss)