Nasional

Delapan Perbedaan Penyelenggaraan Haji Indonesia dan Malaysia

Jeddah (Pinmas) -- Banyak perbedaan proses penyelenggaraan ibadah haji antara negarar Indonesia dan negara tetangga. Sebagaimana disampaikan Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Makkah Endang Jumali setelah menerima tim penyelenggara haji Malaysia yang dipimpin oleh Datuk Sayid, Senin (12/10) malam.

Endang Jumali menjelaskan berkaitan dengan Pemondokan, jamaah haji Malaysia bisa ditempatkan di hotel yang lebih dekat dengan Masjidil Haram karena memang biaya sewanya lebih mahal dari biaya sewa Indonesia.

Setiap musim haji tiba, pelaksanaan penyelenggaraan haji Indonesia harus menunggu keputusan dari DPR, sementara pemerintah Malaysia tidak, sehingga mereka bisa melakukan kontrak dengan pihak hotel kapan saja. Bahkan Malaysia bisa menyewa penginapan 3 sampai 5 tahun, sementara Indonesia setiap tahun harus renegoisasi karena menunggu keputusan DPR.

Namun demikian, Malaysia cukup kagum karena dengan Indonesia berhasil karena mampu memberikan pelayanan terpadu kepada jamaah haji yang jumlahnya besar. “Mereka tidak menemukannya di penyelenggaraan haji negara lain seperti di Turki, India atau Pakistan,” kata Endang.

“Indonesia mampu menyelenggaraan haji secara terpadu mulai dari Tanah Air, penyelenggaraan trasnportasi, penjemputan, penempatan jamaah haji hingga pemulangan,” Jelas Endang.

Inilah delapan Perbedaan penyelenggaraan ibadah haji antara Indonesia dengan Malaysia, antara lain:

Pertama, Waktu tunggu, di Malaysia mencapai 63 tahun, sementara di Indonesia bervariasi antara 9 sampai 20 tahun tergantung daerah tempat mendaftarnya.

Kedua, Biaya haji, Malaysia 5.000 dolar sementara Indonesia hanya 3.200 dolar.

Ketiga, Biaya haji khusus (Haji Plus) di Malaysia termahal 53.000 dolar sementara Indonesia termahal 23.000 dolar

Keempat, Kuota haji, Malaysia 27.9000 orang, sementara Indonesia lebih banyak 5,6 kali yakni 155.200 orang (haji reguler)

Kelima, Jumlah penerbangan jamaah haji Malaysia 64 penerbangan sementara Indonesia mencapai 5,7 kali yakni 371 penerbangan

Keenam, Jumlah penginapan yang disewa, Malaysia hanya 9 penginapan dan jaraknya dekat dengan Masjidil Haram, Indonesia 119 hotel yang letaknya banyak jauh dari Masjidil Haram

Ketujuh, Biaya hotel, Malaysia 7.000 riyal per orang, Indonesia hanya 4.900 per orang

Kedelapan, Pembiayaan haji Malaysia bisa dilakukan fleksibel sementara Indonesia harus menunggu keputusan DPR. (Unggul/mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua