Nasional

Catatan KPHI Terhadap Penyelenggaraan Haji 1435H/2014M

Jeddah (Pinmas) – Terkait dengan penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1435H/2014M, Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) menyampaikan beberapa catatat antara lain terkait jumlah petugas, kondisi pemodokan, masalah kesehatan hingga transportasi.

Ketua KPHI Slamet Effendy Yusuf, Sabtu (18/10) menjelaskan masalah pengurangan petugas haji tahun ini, sehingga menyebabkan penurunan pelayanan yang diterima oleh jamaah.

Seharusnya pemotongan 20 persen kuota haji Indonesia tidak serta merta dilakukan pengurangan jumlah panitia. “Petugas jangan dikurangi juga 20 persen karena akan dapat mengurangi pelayanan kepada jamaah. Saya kira pengurangan petugas itu kebijakan yang salah,” Papar Slamet.

Slamet memaparkan berkaitan dengan penanganan jamaah dan barang bawaannya di bandara, karena petugas kurang menjadikan jamaah tidak terlayani dengan maksimal. Selain itu, karena kekurangan petugas juga, transportasi tidak siaga selama 24 jam.

Terkait dengan penginapan, KPHI meminta pemerintah perlu pengkajian ulang pola penyewaan penginapan sehingga harganya tidak terlalu mahal dan masalah jamaah yang ditempatkan di luar markaziyah tidak terulang lagi. KPHI juga masih menemui adanya pemadatan penginapan selama di Makkah, jamaah ditempatkan agak berjejal. “Kami mengeceknya langsung,” kata Slamet.

KPHI juga memberi catatan terkait terlambatnya operasional Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), di Madinah karena persoalan perijinan. Untuk pelaksanaan haji tahun yang akan datang pengurusan ijin harus sudah selesai sebelum jamaah datang, sehingga kucing-kuncingan saat bertugas karena takut jika ada petugas Arab Saudi yang sedang mengawasi.

Dalam catatan pengawasan, KPHI memberikan apresiasi terkait penyediaan transportasi, karena kondisi bus cukup memuaskan “Saya juga naik bus shalawat,” kata Slamet.

Apresiasi lain yang diberikan KPHI antara terkait dengan penempatan jamaah gelombang kedua di Madinah dinilai sudah cukup bagus penempatannya dan waktu tunggu untuk jamaah haji di bandara saat pemulangan ke Tanah Air. “Jamaah hanya perlu menunggu dua jam sebelum pesawat berangkat, hal ini membuat jamaah tidak terkatung-katung di Bandara,” papar Slamet.

Terakhir, berkaitan dengan jamaah haji gelombang dua yang pulang lewat Jeddah sehingga mereka harus menginap di hotel transito, dinilai kondisinya bagus dan layak. “Hotel ini belum digunakan, namun sudah kami cek,” Jelas Slamet. (mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua