Nasional

Cara Menag Temukenali Persoalan Kemenag

Jakarta (Pinmas) —- Menag Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa langkah pertama yang dilakukan setelah resmi menjabat sebagai Menteri Agama adalah mengidentifikasi persoalan yang dihadapi kementerian yang sekarang dipimpinnya.

“Pertama yang harus saya lakukan adalah mengidentifikasi dan menemukenali persoalan-persoalan yang dihadapi, masalah aktual yang ada sekarang,” terang Menag kepada para wartawan usai meninjau ruang kerja pegawai Kementerian Agama, Senin (09/06) sore.

Menurut Menag, identifikasi masalah tidak bisa diperoleh kecuali dari internal Kementerian Agama itu sendiri. “Informasi itu hanya bisa saya dapatkan dari internal teman-teman Kemenag ini sendiri,” tegas Menag.

“Caranya adalah dengan mengumpulkan sejumlah pejabat dan para pegawai,” tambahnya.

Selain internal, Menag juga akan menggali informasi seputar persoalan yang dihadapi Kementerian Agama melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menag menilai bhawa KPK merupakan lembaga yang paling tepat untuk menggali informasi karena lembaga itu intensif dalam melakukan pengamatan kepada Kemang.

“Dari eksternal yang paling tepat adalah KPK. Sebab, merekalah yang hari-hari belakangan ini melakukan pengamatan secara intensif atas upaya kita dalam melakukan pembenahan di Kemenag ini,” tuturnya.

Menag berencana akan berkunjung ke KPK pada Selasa (10/06) untuk kemudian melakukan rapat dengan para pejabat Kementerian Agama pada Rabu (11/06). Atas dasar dua hal itu, lanjut Menag, dirinya akan mengambil kebijakan-kebijakan yang mungkin dilakukan dalam upaya pembenahan.

Tantangan Berat

Menag mengakui bahwa tantangan yang dihadapinya tidak sederhana. Menurutnya, sekarang ini telah terjadi demoralisasi terhadap pejabat dan pegawai Kemenag. Selain itu, kepercayaan masyarakat juga dalam titik yang rendah akibat persoalan yang dihadapi.

Tantangan Menag semakin berat, karena masuk di tengah tahun anggaran di mana program sudah direncanakan, dibahas, dan bahkan sudah ditetapkan dan berjalan sehingga tidak mungkin lagi melakukan modivikasi dan perubahan-perubahan secara mendasar.

“Waktu yang saya miliki hanya 4 bulan, terbatas. Di sini juga sudah punya tradisi tersendiri sehingga kalau mau melakukan terobosan perubahan tidak seederhana. Jadi kendalanya juga tidak sederhana,” kata Menag.

Namun demikian, Menag menegaskan bahwa dirinya dan seluruh pegawai Kementerian Agama harus tetap punya tekad yng tinggi untuk membenahi persoalan yang ada. “Mudah-mudahan teman-teman di sini punya cukup kesadaran dan kehendak untuk menebus persoalan yang ada dengan bekerja lebih baik lagi,” harapnya.

Menag juga mengajak publik untuk terus memberikan dukungan, masukan dan saran agar dirinya bersama seluruh jajarannya bisa membenahi Kemenag yang merupakan perwujudan komitmen dari pada pendiri bangsa.

“Semboyan ikhlas beramal harus dititik tekankan lagi dan diimplementasikan semaksimal mungkin. Keikhlasan harus membuat kita betul-betul bekerja dengan orientasi ibadah sehingga tidak melanggar hokum,” pesan Menag. (mkd&cw/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua