Nasional

Buka Rapim, Menag Pamitan dan Berpesan 3 Hal

Bandung (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berpamitan kepada keluarga besar Kementerian Agama saat membuka Rapat Pimpinan Unit Eselon I Kementerian Agama, Bandung, Selasa (14/10). Pamit ini disampaikan Menag seiring dengan akan berakhirnya Kabinet Indonesia Bersatu pada 20 Oktober yang akan datang, bertepatan dengan pelantikan Presiden terpilih, Joko Widodo, oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

“(pada kesempatan ini) Saya juga ingin sekaligus menyampaikan pamitan kepada saudara-saudara sekalian bahwa tanggal 20 Oktober nanti kita akan memiliki Presiden baru. Pak Jokowi insya Allah akan dilantik di MPR. Pada saat itulah kita punya pemerintahan baru dan dalam hitungan satu dua hari kita memiliki kabinet baru,” kata Menag disambut keheningan seluruh peserta.

Hadir dalam kesempatan ini, para pejabat Eselon I dan pejabat II pusat, para Kakanwil, serta para pejabat III dan IV Sekretariat Jenderal Kementerian Agama.

Menag pun memanfaatkan moment pamitan tersebut untuk memberikan beberapa pesan kepada jajarannya. “Waktu saya tinggal beberapa hari ke depan, sampai 20 oktober. Saya ingin memanfaatkan kesempatan malam ini untuk menyampaikan beberapa pesan dalam rangka kita meningkatkan kinerja kita semua,” tutur Menag.

Putera mantan Menteri Agama Saifuddin Zuhri (alm) ini meminta agar seluruh jajaran Kemenag berupaya serius untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik. Menag menilai bahwa Kementerian Agama berbeda dengan kementerian lain. Kemenag memiliki sejarah panjang yang memiliki kekhasan sendiri.

“Kita adalah bangsa dan negara yang sangat menjunjung tinggi nilai agama. Keberadaan Kemenag merupakan konsensus nasional dari para pendiri bangsa agar kita sebagai bangsa yang sangat heterogen ini tetap bisa terjaga dan terpelihara keutuhannya, kesatuannya. Itu antara lain karena faktor agama,” tegas Menag.

“Semua kita berbeda-beda, namun disatukan dengan keyakinan yang tinggi dan kesadaran yang penuh bahwa semua kita menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Nilai agama telah menyatukan sekaligus merajut keragaman kita yang sangat majemuk,” tambahnya.

Lantas bagaimana mengembalikan kepercayaan publik? Menag berpesan tentang tiga hal: pertama, transparansi (keterbukaan). Menag meminta seluruh jajaran Kemenag untuk berani membuka diri. Semua kinerja kita harus bisa dinilai oleh dunia luar. “Sore tadi saya hadir pada acara di kantor Wapres terkait Reformasi Birokrasi. Ke depan, semua hal-hal yang terkait dengan penerimaan pegawai, termasuk promosi jabatan, itu semua akan dilakukan secara transparan sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” kisah Menag.

Kedua, efisiensi. Menag mengatakan bahwa efisiensi merupakan kata kunci kepercayaan public bisa diraih. Berbagi pengalaman, Menag menjelaskan tentang mekanisme penyewaan pemondokan di Makkah dan Madinah pada penyelenggaraan haji tahun 2014 yang dilakukan secara transparan dengan melibatkan Itjen, BPK, dan KPK serta prosesnya direkam oleh video sehinga bisa dikases oleh semua pihak. Hasilnya, Kemenag berhasil melakukan efisiensi biaya pemondokan hingga mencapai 140 miliar. “Itu contoh kecil. Saya yakin kita bisa melakukan (efisiensi) lebih besar kalau basisnya transparansi,” terangnya.

Ketiga, peningkatan pelayanan. Menag meminta agar pelayanan terhadap masyarakat bisa ditingkatkan. Menurutnya, publik harus merasa betul bahwa Kemenag hadir di tengah kita. “Semua lini yang terkait dengan pelayanan, apakah nikah, pendidikan, bimbingan kemasyarakatan, dan lainnya, semua layanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yang intinya bagaimana kita bisa melayani masyarakat itu benar-benar bisa kita tingkatkan kualitasnya sehingag masyarakat merasakan keberadaan kemenag,” ucapnya.

“Dari situlah kita berharap kepercayaan publik kembali,” tambahnya.

Di hadapan jajaran pimpinan Kementerian Agama, Menag mengajak untuk berlomba-lomba meninggalkan warisan, legacy, yang baik semampu yang bisa dilakukan. “Apa yang kita tinggalkan tentu akan menjadi warisan generasi mendatang yang akan dijaga dan dipelihara, syukur-syukur dikembangkan sesuai kondisi,” harapnya. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua