Nasional

Buka Kartika PTKIN ke-21, Menag: Pramuka Tekankan Penanaman Karakter dan Kepribadian

Menag Lukman Hakim Saifudddin saat membuka resmi Kartika PTKIN se Jawa-Sumatera ke-21 Tahun 2017 di Lubuk Linggau, Sumsel. (foto:dodo).

Menag Lukman Hakim Saifudddin saat membuka resmi Kartika PTKIN se Jawa-Sumatera ke-21 Tahun 2017 di Lubuk Linggau, Sumsel. (foto:dodo).

Lubuk Linggau (Kemenag) - Karya Bakti Pramuka (Kartika) ke-21 2017 merupakan agenda reguler yang dilaksanakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk meneguhkan keberadaan pramuka sebagai tunas-tunas bangsa yang kelak suatu saat akan mendapat gilirannya mengelola negara dan bangsa yang sedemikian besarnya seperti Indonesia ini.

"Kita bersyukur, pramuka hadir dalam rangka agar kita sebagai generasi muda tetap terjaga dan terpelihara karakter kita, karena yang utama ditekankan pramuka adalah penanaman karakter dan kepribadian, tidak hanya wawasan tapi juga penanaman nilai-nilai yang tentu sejalan dengan realitas keindonesiaan kita," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika membuka resmi Karya Bakti Pramuka (Kartika) ke-21 2017 di Lubuk Linggau, Jumat (13/4).

Dan yang tidak kalah pentingnya, ucap Menag, selain penanaman karakter, adalah bagaimana dari waktu ke waktu kita terus dilatih dan dididik untuk lebih berkemampuan dan trampil dalam menjalani kehidupan ini. Dan dalam konteks Indonesia pramuka memegangi dan bertumpu pada nilai-nilai agama.

"Mudah-mudahan penanaman nilai-nilai karakter yang sekarang semakin relevan tidak hanya terkait dengan integritas, kejujuran dan saling menghormati semakin memiliki tingkat urgensi yang tinggi," kata Menag.

Selain penanaman nilai-nilai karakter, Menag juga mengatakan bahwa yang tidak kalah pentingnya dari pramuka adalah penanaman cinta Tanah Air. Karena hakekat pramuka, selain pendidikan karakter dan membangun dan mengembangkan keterampilan yang ada pada diri masing-masing, pramuka di manapun berada senantiasa menumbuhkan rasa cinta kita kepada Tanah Air, bumi pertiwi dan tanah tumpah darah kita sendiri.

Menag mengapresiasi Kartika 2017 ini dimana peserta pramuka akan tinggal di rumah-rumah penduduk (home stay). Bagi Menag, program home stay ini sesuatu yang sangat positif bagi pramuka penegak dan pandega

Kepada peserta pramuka, Menag berpesan sebagai lazimnya hidup agar memberi apa yang terbaik kepada sesama khususnya kepada keluarga tempat kita tinggal kita beberapa hari nanti, agar kita juga belajar dari kehidupan yang kita temui dan kita hadapi selama menempuh home stay.

"Belajar apa saja yang kita temukan, dapatkan apapun yang ditemui sebagai suatu pelajaran, sesuatu yang positif akan kita kembangkan di tempat kita masing-masing, dan yang negatif yang kita temukan, itupun kalau ada, tariklah pelajaran darinya, sehingga kemudian kita tidak hanya semakin dewasa tapi juga semakin arif dalam menempuh kehidupan ini," pesannya.

Sebelum membuka resmi Kartika 2017, Menag melakukan peletakan batu pertama pembangunan salah satu rumah warga yang mendapat program program bedah Rumah Kartika ke-21 yang berada di wilayah home stay peserta pramuka.

Rektor UIN Palembang M. Sirozi menyampaikan, peserta Karya Bakti Pramuka ke-21 Tahun 2017 ini berasal dari seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Jawa dan Sumatera diharapkan menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan, kemandirian dan tanggung jawab untuk menjadi pemimpin yang amanah nanti.

Peserta Kartika yang terdiri dari penegak dan pandega selanjutnya akan menjalani sejumlah program kegiatan dalam dua bentuk yaitu, upacara dan apel setiap hari; kedua, program bakti, yaitu bakti fisik berupa bedah rumah, bakti non fisik seperti pengukuran arah kiblat, cara pengurusan jenazah, demo khas kuliner daerah, penampilan kesenian dan budaya.

Tampak hadir dalam acara tersebut, anggota DPR RI Fauzi Amro, Walikota Lubuk Linggau Prana Putra Sohe, Direktur Diktis M Nizar, Kakanwil Kemenag Sumsel, sejumlah pimpinan daerah di Sumsel. (dm/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua