Nasional

Bimas Islam Sosialisasikan SKB 3 Menteri tentang Jemaat Ahmadiyah di NTB

Mataram (Pinmas) --- Ada dua hal penting yang dilakukan Kementerian Agama pada tahun 2014 ini dalam upayanya ikut berpartisipasi menanggulangi gangguan keamanan dalam negeri dan memperkuat kerukunan umat beragama. Kedua hal itu terkait dengan penanganan kasus Syiah Madura dan penguatan pemahaman Jemaat Ahmadiyah tentang SKH 3 Menteri.

“Sebagai tindak lanjut dari Inpres Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Aksi Nasional Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam melakukan dua langkah penting. Pertama, melakukan penguatan kerukunan internal umat dalam bentuk penanganan kasus Syiah Sampang, Madura. Kedua, Sosialisasi SKB 3 Menteri tentang Jemaat Ahmadiyah di 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat yang saat ini kita lakukan,” demikian dikatakan Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin, dalam Sosialisasi SKB 3 Menteri tentang Jemeat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Mataram, Selasa (11/11).

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan sebelumnya yang diselenggarakan pada tanggal 26 dan 27 Juni 2014 yang lalu dengan menghadirkan perwakilan dari 6 Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Sumbawa Barat dengan total peserta 240 orang. Sedangkan kegiatan kali ini menghadirkan 4 Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi NTB, yaitu Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa.

Thobib Al-Asyhar selaku panitia kegiatan menyampaikan, belakangan ini telah muncul berbagai paham dan aliran keagamaan di luar arus utama (mainstream) yang menjadi PR besar bagi Pemerintah dan umat Islam. Tidak jarang hal tersebut menjadi kerikil-kerikil kecil tetapi tajam yang mengganggu kerukuran internal umat Islam. “Tentu ini menjadi tugas kita bersama, bahwa menjaga kemurnian ajaran agama dan menjaga persaudaraan internal umat (ukhuwwah islamiyyah) secara bersamaan merupakan dua hal yang sama pentingnya,” kata Thobib.

Karena itu, lanjutnya, Kementerian Agama telah dan akan terus terlibat aktif untuk memastikan keduanya berjalan dengan baik, dalam rangka menjaga tatanan kehidupan umat beragama yang harmonis rukun, damai, dalam suasana kebersamaan untuk meningkatkan kerjasama, toleransi, dan saling menghormati.

Hadir sebagai peserta sebanyak 80 orang dari Kota Bima dan Kabupaten Bima, dilaksanakan pada tanggal 10-11 November, dan sebanyak 80 orang dari Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa pada tanggal 11-12 November. Kegiatan diselenggarakan dengan dua pendekatan, yaitu paparan dan pendalaman materi yang disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam, Machasin, guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, M. Ridwan Lubis, dan para Dosen Peneliti dari IAIN Mataram. (thobib/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua