Nasional

Bilateral Interfaith Dialogue RI-Polandia Ketiga Digelar Di Bialystok

Polandia (Pinmas) --- Kuasa Usaha Ad Interim (KUIA) KBRI Warsawa, Bambang Prihartadi, menyambut kedatangan Delegasi Indonesia dalam rangka Interfaith Dialogue (Dialog Lintas Agama) antara Pemerintah RI dan Pemerintah Polandia yang ketiga di Warsawa-Polandia, Sabtu (01/11) lalu. Dialog Lintas Agama (DLA) yang ketiga ini mengambil tema Youth in Intercultural and Interfaith Dialogue: Perspective, Opportunities, and Challenges.

“Kami sangat berbahagia dapat kembali memfasilitasi forum DLA antara RI-Polandia yang ketiga ini,” kata Bambang pada sambutannya di KBRI Warsawa.

“Kami berharap, DLA kali ini dapat semakin mempererat hubungan baik kedua negara dan sekaligus memperkuat citra positif Indonesia sebagai bangsa yang sangat menghargai multikultur dan multiagama,” imbuhnya.

Ketua Delegasi Indonesia Eusabius Binsasi yang juga Dirjen Bimas Katolik menyampaikan terima kasih kepada Pejabat KUAI KBRI Warsawa dan jajaran yang telah memfasilitasi terselenggaranya DLA kali ini. “Terima kasih saya ucapkan kepada Pak Bambang selaku Pejabat KUAI dan segenap jajaran yang telah menyiapkan segalanya dengan sangat baik, sehingga DLA RI-Polandia ini dapat terselenggara,” tuturnya.

Sejumlah agenda DLA kali ini telah dirancang. Tim Delegasi Indonesia bertemu dengan tokoh agama dan pemimpin Sinagog di wilayah Tykocin, Minggu (02/11). Sorenya, delegasi ini melakukan dialog komunitas muslim di Kruszyniany, Bohoniki.

Dialog Lintas Agama antara Pemerintah RI dan Pemerintah Polandia yang ketiga ini digelar di aula University of Bialystok, Senin (03/11). Sejumlah narasumber telah ditunjuk untuk menyampaikan materi dialog yang dihadiri para tokoh agama dan segenap sivitas akademika univesitas tersebut.

Sesi pertama DLA mengambil subtema Youth in the Intercultural and Interfaith Dialogue: Country Perspective. Dari pihak Polandia, Mr. Sebantian Rejak yang berasal dari Kementerian Luar Negeri Repblik Polandia menyajikan makalah dengan judul Promoting Mutualunderstanding and Combating Intolerance: The Role of Governmental Institutions.

Sementara itu perwakilan dari kantor kepresiden Polandia menyampaikan paparan dengan tema Intercultural and Interfaith Dialogue in Poland: Legal Issues. Dari pihak Indonesia, paparan disampaikan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag, Mubarak, dengan tema Youth in Intercultural and Interfaith Dialogue: Esperience from Indonesia.

Pada sesi kedua, subtema diskusi yang diangkat adalah Intercultural and Interfaith Dialogue in Foreigh Policy. Mr. Joanna Dobkowska, dosen University of Warsaw menyampaikan materi Unity in Diversity Versus One Vision, One Identity, an One Community. Narasumber lainnya, Ms. Marta Kosmala-Kozlowska mempresentasikan makalah yang berjudul Democracy, Human Rights, and Interfaith Dialogue Between the EU and ASEAN States: Comparative Perspective. Sementara Mudjia Radharjo, Rektor Universitas Islam Negeri Malang, membawakan materi Empowering Youth in Higher Education System in Indonesia.

Sesi ketiga dialog ini mengambil subtema Empowering Civil Society to Engage Youth in Intercultural and Interfaith Initiative. Tiga pembicara dari Indonesia memaparkan makalahnya, yaitu: Romo Agus Ulahayanan (tokoh agama Katolik), Pendeta Martin Lukito Sinaga (tokoh agama Kristern), dan Chandra Setiawan (tokoh agama Konghucu). Masing-masing menceritakan pengalaman Indonesia dalam mengelola kerukunan, terutama di kalangan pemuda Indonesia.

Dari pihak Polandia, Ms. Mariola Kozubek, Mr. Marcin Zygmunt, (masing-masing berasal dari Common Council of Catholics and Muslims), Mr. Jacek Purski (pimpinan ‘Never Again’ Association), dan Ms. Ewa Zalewska (pejabat Museum of Icons in Suprasl). Mereka menyampaikan pengalaman lembaganya masing-masing dalam mengelola kerukunan agama di Polandia.

Di samping itu, hadir pula di dalam DLA tamu dari Lebanon, Mr. Nagy Khoury dan Mr. Abdulmun’im al-Mushawa dari Saudi Arabia yang ikut menjadi peserta aktif dalam forum DLA. DLA yang berlangsung mulai pukul 09.30-19.00 waktu Bialstok ini ditutup oleh Direktur Departemen Asia Pasifik, Kementerian Luar Negeri Polandia sekaligus dihibur dengan Konsep Piano oleh F. Chopin Mucis University. (djuned/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua