Nasional

Berburu Oleh-oleh Murah di Tanah Suci (Bag-1 : Jeddah)

Jeddah (Pinmas) – Ada kebiasaan Jamaah haji Indonesia setelah selesai puncak acara haji, yaitu belanja cindera mata khas Tanah Suci. Ada beberapa tempat yang menjadi tempat favorit belanja para jamaah Indonesia baik di Jeddah, Makkah, maupun Madinah.

Kalau di Jeddah tempat yang banyak diburu oleh jamaah Indonesia banyak tempat berburu oleh-oleh dengan harga miring, antara lain Balad, corniche, Haraj As-Sawarikh, Syari’ Falestin dan Tahlia streat.

Diantara tempat di atas yang paling favorit untuk jamaah adalah Balad dan Corniche. Setiap musim haji pasti tempat itu dipenuhi jamaah Indonesia. Begitu turun dari mobil di depan corniche centre berderet toko dengan nama yang selalu ditambahi dengan kata murah, seperti toko Ali Murah, toko Sultan Murah, toko Khalid Murah dan seterusnya.

Toko-toko di sini menjual cinderamata khas Arab Saudi untuk oleh-oleh haji, walaupun sebagian besar barang yang dijual adalah buatan Tiongkok “made in China” seperti peci haji, surban, tasbih, gelang, cincin, sajadah, karpet, teko dan cangkir khas timur tengah, tempelan kulkas gambar masjidil haram dan masjid Nabawi, hiasan dinding, dan masih banyak lagi barang yang lain.

Hampir semua pedagang di daerah ini mahir berbahasa Indonesia. Kalimat yang selalu keluar dari mereka adalah “Indonesia, Indonesia bagus …” ada juga yang mengatakan “Indonesia, Indonesia … murah-murah-murah ...” yang lain juga mengatakan Indonesia, Jakarta, Medan, Surabaya, Jogja, jabal funcak …”.

Para pedagang fasih berbahasa Indonesia karena hampir dipastikan setiap orang Indonesia yang berhaji akan mampir ke tempat ini. Mereka kalau bertemu dengan jamaah Indonesia selalu menyebutkan kota-kota yang ada di Indonesia supaya merasa akrab sehingga mau mampir ke toko mereka.

Jamaah haji Indonesia dikenal royal dalam belanja, apalagi kalau sudah merasa barang yang dibeli harganya murah, mereka akan kalap berbelanja. Sampai-sampai saat packing barang saat pulang kebingungan, sehingga banyak koper jamaah beranak, ataupun kalau tidak beranak akan membuncit.

Kalau belanja di sini harus berani menawar, karena semua harga barang yang dijual bukanlah harga pas dan selalu melakukan perbandingan harga dengan toko di sampingnya. Walaupun namanya toko murah, harganya masih tetap mahal kalau tidak ditawar.

Kalau mau sedikit berjalan ke belakang Balad, di sana ada daerah belanja grosiran seperti pasar Tanah Abang yaitu Bab Makkah dan Bab Syarif. Barang yang dijual seperti sajadah, peci, abaya, kerudung, karpet, dan minyak wangi lebih murah ketika belanja grosiran.

Selain Balad dan Cornest, masih ada pasar grosiran lain yaitu Haraj As-Sawarikh, namun pasar ini tidak menjadi tujuan ketika jamaah haji melakukan ‘city tour’ di Jeddah karena tempatnya tidak sejalur dengan lokasi lain yang menjadi tujuan city tour seperti Masjid Qishash, Makbarah Siti Hawa, dan Masjid Terapung.

Dan bagi mereka yang mendapat kesempatan menginap satu malam di Jeddah, biasanya jamaah haji yang berangkat gelombang dua. Jamaah gelombang dua akan menginap semalam di hotel transito sebelum pulang melalui Bandara KAIA Jeddah, masih bisa jalan-jalan ke Syari’ Falestin dan Tahlia streat. (mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua