Nasional

Berburu Oleh-oleh Ekstrem Khas Timur Tengah

Jeddah (Pinmas) — Tasbih dari kayu kaoka, sajadah tebal dari Timur Tengah, pakaian muslim khas Timur Tengah, cincin batu alam nan indah, dan kurma nabi yang empuk mungkin jadi salah satu oleh-oleh wajib jamaah haji. Namun ada oleh-oleh eksentrik yang tak semua jamaah haji membelinya.

Oleh-oleh eksentrik itu antara lain adalah hajar jahanam, kadal Mesir, hati unta, dan banyak lagi lainnya. Saat Media Center Haji Indonesia mencoba mencari pedagang ‘barang langka’ ini pada Senin (3/11/2014), tak semua toko oleh-oleh menjualnya. Sementara itu beberapa toko sampai kehabisan stok, saking laris manisnya.

Sejumlah jamaah haji juga mencari-cari oleh-oleh eksentrik ini, tapi mereka seolah malu-malu saat ditanya oleh wartawan soal rencana membeli oleh-oleh yang agak nyeleneh ini. Salah satu penjual oleh-oleh nyeleneh ini tak lain adalah warga Indonesia yang lama tiggal di Arab Saudi, mereka memasang dagangannya di lantai 2 Hotel Andalus, tepat di halaman depan Masjid Nabawi.

Selain menjual oleh-oleh eksentrik, kios yang menyatu dengan warung Bakso Karawang Si Doel ini juga melayani jasa penukaran uang rupiah ke riyal dan sebaliknya. Toko ini juga menjual oleh-oleh khas tanah suci seperti tasbih biji kaoka yang dijual di atas 50 riyal (150.000), juga madu Arab, serta serbuk kurma yang diyakini bisa meningkatkan kesuburan wanita.

Kembali ke oleh-oleh nyentrik, batu hajar jahanam merupakan obat herbal alami yang berasal dari timur tengah, beberapa orang menyebutnya sebagai hajar surgawi. Bahan dasar hajar jahanam adalah batu hitam yang sudah dihaluskan menjadi serbuk dan dipadantkan. Nama hajar jahanam sendiri berasal dari warna hitam legam yang diibaratkan sebagai neraka jahanam. Hajar jahanam yang difungsikan sebagai obat oles untuk keperkasaan pria ini dipasarkan dalam plastik-plastik kecil dengan harga sekitar 5 sampai 25 riyal (15.000-75.000) riyal per bungkus, tergantung beratnya.

Sama dengan Hajar Jahanam, kadal Mesir juga dikenal sebagai obat kuat yang mujarab. Kadal Mesir berbentuk sama dengan kadal yang kerap dijumpai di Tanah Air, namun kulitnya belang hitam-putih. Kadal Mesir dijual dalam bentuk bangkai yang sudah dikeringkan.

Oleh-oleh lain yang urusannya dengan keperkasaan adalah sarang tawon yang lebih jarang lagi ditemui. “Indonesia bagus, obat kuat, Attahiyat,” kata sang penjual yang menjajakan sarang tawon di pinggir jalan tak jauh dari Masjid Nabawi sembari mengacungkan telunjuk ke atas seraya berkedip sembari tersenyum.

Namun karena tak tertarik dengan obat kuat tersebut rombongan Media Center Haji pun melanjutkan perjalanan untuk mencari pedagang oleh-oleh ekstrim Tanah Suci. Kami pun bertemu dengan oleh-oleh yang eksentrik lainnya yakni hati unta. Berbeda dengan yang lain, hati unta lebih berguna bagi kesehatan, hati unta yang berwarna hitam legam diyakini dapat mengobati penyakit asma atau sesak nafas. Hati unta yang dijual dalam kondisi sudah dikeringkan bisa digoreng tanpa minyak kemudian dipotong kecil-kecil saat dihidangkan.

Namun yang harus diperhatikan saat ini pemerintah mengimbau jamaah haji untuk menjauhi kontak dengan unta karena ada ancaman Ebola dan Mers. Rupanya jamaah haji Indonesia mendengar imbauan itu, tak banyak yang mencari hati unta untuk dibawa pulang ke Tanah Air.

Total jamaah haji Indonesia tahun 2014 ini adalah 168.800 orang, saat ini tercatat 139.825 jamaah sudah pulang ke Tanah Air dan sisanya masih berada di Madinah. Saat ini masih banyak jamaah haji yang berbelanja oleh-oleh disela-sela menjalankan salat arbain (salat wajib 40 waktu) di Masjid Nabawi.

Berburu oleh-oleh sah-sah saja untuk sekedar membawa buah tangan untuk saudara dan hadai taulan di Tanah Air. “Namun yang terpenting adalah bagaimana jamaah haji menjaga kemabruran dan melanjutkan kebiasaan ibadah di Tanah Suci,” ingat pembimbing ibadah haji PPIH Daker Madinah, Abdul Kholiq. (Elvan DS/mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua