Nasional

Bahrul: PTAI Harus Bertransformasi

Ternate (Pinmas) --- Dalam sejarah umat manusia, tidak ada peradaban yang maju di negara manapun tanpa pendidikan. Tidak ada pula pendidikan yang maju tanpa pembangunan Perguruan Tinggi. Karena itu, Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus berubah ke arah yang lebih baik dan berkualitas. Hal ini disampaikan Sekjen Kemenag Bahrul Hayat saat menyampaikan kuliah umum di IAIN Sultan Zainal Abidin Syah, Ternate, Rabu (28/08).

Selain mahasiswa, dosen, dan para pembantu rektor, kuliah umum ini juga dihadiri Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku Utara, M. Tahir Abdullah, serta pejabat kanwil lainnya. Menurut Bahrul, perubahan status beberapa STAIN ke IAIN, termasuk IAIN Ternate, merupakan tanggung jawab Kementerian Agama. “Ini tanggung jawab Kemenag, bukan Menpan, bukan pula Kementerian Keuangan,” tegas Bahrul. “Kami yang meminta berubah, kami yang berkomitmen berubah. Apapun kekurangannya itu menjadi tanggung jawab Kementerian Agama,” tambah Bahrul.

Sehubungan itu, Bahrul menegaskan bahwa dirinya menuntut adanya transformasi di setiap perubahan PTAI, baik dari STAIN ke IAIN maupun dari IAIN ke UIN. Pertama, lanjut Bahrul, transformasi status harus diikuti transformasi visi dan misi. Bahrul meminta PTAI harus mampu menjelaskan harapan, tujuan, dan cita-cita lima tahun atau sepuluh tahun kedepan. “Apa peran IAIN ini bagi pembangunan Maluku Utara?” Tanya Bahrul.

“Transformasi visi dan misi adalah transformasi pikiran, niat, dan tekad kita untuk berubah menjadi lebih baik lagi,” imbuh Bahrul. Kedua, transformasi sumber daya manusia. Menurut Bahru, perubahan status harus diikuti peningkatan kuantitas dan kualitas dosen. “Tenaga pengajar harus ditambah, tapi di atas segalanya adalah kualitas dan keunggulan dosen yang harus ditingkatkan,” pesan Bahrul.

“Bukan orang istimewa, tapi diperlukan dosen dan mahasiswa yang memiliki tekad luar biasa, mau bekerja keras, dan akhirnya bisa mengukir prestasi bersama,” tutur Bahrul. Untuk mendukung maksud ini, Bahrul mengatakan bahwa Kemenag sudah merencanakan agar lima sampai enam tahun ke depan bisa menghasilkan setidaknya lima ribu doktor untuk mengisi PTAI.

“Ini menjadi tanggung jawab Kementerian Agama,” tanda Bahrul. “Saya juga dorong para dosen untuk meningkatkan kemampuan hingga meraih guru besar,” tambahnya. Transformasi ketiga menurut Bahrul adalah transformasi infrastruktur. Bahrul meminta sarana pra sarana seluruh kampus PTAI harus ditransformasi. “Transformasi infrastruktur memang memakan biaya cukup besar. Tetapi itu tidak apa-apa, karena merupakan investasi masa depan untuk bangsa dan negara,” tutup Bahrul. (inmas malut)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua