Nasional

Bahrul Hayat: Survei KPK Tak Integrated

Serang(Pinmas) - Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat menyatakan hingga kini publik masih memberi kesan Kementerian Agama sebagai yang terkorup sebagai akibat survei yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal survei yang dilakukan KPK tersebut tak integrated, tidak menyeluruh dan jauh dari apa yang dilakukan Kementerian Agama, kata Bahrul Hayat tatkala memberikan arahan pada rapat pejabat pengelola keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, di Hotel Le Dian Serang, Banten, Kamis (19/4).

Rapat itu sendiri dihadiri antara lain Kepala Biro Kepegawain Mahsusi, Kepala Biro Hukum dan Kerja sama Luar Negeri Mubarok, Kepala Biro Umum Burhanuddin, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Abdul Fatah. Bahrul menyatakan, survei KPK itu telah banyak menyudutkan jajaran Kementerian Agama. Padahal dari sisi kinerja banyak prestasi yang dicapai kementerian tersebut. Sayangnya, prestasi yang diraih tidak disertakan dalam survei KPK yang kemudian dipublikasikan ke media massa beberapa bulan lalu. Ini yang dimaksud survei KPK tak integrated. "Saya sendiri sudah menyampaikan protes ke KPK tentang hal ini," ungkap Bahrul.

Fakta di lapangan, lanjut dia, sebagai dampak dari survei KPK itu lantas dimanfaatkan pihak yang merasa kurang senang dengan kebijakan Kementerian Agama sambil mengutip hasil survei KPK. Tentu saja hal ini bisa membawa dampak buruk terhadap kepercaya dari keseluruhan kinerja yang dicapai pihak Kementerian Agama. Terkait dengan itu ke depan jajaran Kementerian Agama perlu membangun kepercayaan (trust). Kepercayaan menjadi sangat penting untuk meyakinkan publik bahwa kementerian itu telah berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Kepercayaan harus dibangun dan diperjuangkan guna menyukseskan seluruh program kerja, katanya. Menurut Sekjen Kementerian Agama ini ada empat tahapan, yang satu sama lainnya memegang peran penting dan tak dapat dipisahkan satu sama lain.

Pertama, public trust atau social trust. Di sini kepercayaan yang dibangun jajaran Kementerian Agama dan seluruh kebijakannya tidak menimbulkan keraguan di kalangan publik. Kedua, organisation trust, yaitu kepercayaan yang di bangun di internal organisasi. Di sini setiap komponen, mulai atasan hingga bawahan atau sebaliknya harus saling percaya. Ketiga, relational trust. Yaitu, kepercayaan antarindividu. Keempat, menurut Bahrul Hayat adalah self trust. Yaitu kepercayaan terhadap diri sendiri. Di sini harus ada nilai kejujuran. (ant/ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua