Nasional

Bahrul Hayat: RI Kampanyekan Islam Moderat

Jakarta (Pinmas)-- Pemerintah RI mengkampanyekan Islam moderat dan toleran ke dunia internasional. Upaya itu dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dunia tentang wajah Islam yang selama ini dicitrakan negatif. Hal ini disampaikan oleh Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat. "Indonesia tepat promosikan ini." Bahrul yang berbicara usai menandatangani MoU dengan The Muslim World League di Jakarta, Senin (13/6) mengatakan Kemenag menghadiri interfaith dialog atas undangan sejumlah negara di Eropa. Atas permintaan parlemen Eropa, Indonesia diharapkan dapat menampilkan lebih tegas wajah Islam yang damai dan moderat. Pemerintah, kata Bahrul mengharapkan hal sama dalam konferensi informasi, komunikasi, dan telekomunikasi internasional yang rencananya digelar September mendatang. Perhelatan itu adalah hasil kerjasama pemerintah dengan The Muslim World League, organisasi non pemerintah (NGO) yang berpusat di Mekkah, Arab Saudi. Bahrul mengatakan konferensi itu akan mengangkat tema-tema tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan penyikapannya oleh dunia Islam. Konferensi akan melihat secara makro konstalasi media di negara-negara Islam.Sejumlah pakar dan ahli media dijadwalkan hadir. Termasuk menteri komunikasi dan informasi negara-negara tersebut. Bahrul berharap konferensi menjadi ajang konsolidasi dan kerjasama antarnegara Islam. Selain itu pula, konferensi diharapkan dapat menjadi forum silaturhim rutin antarpara pemangku kebijakan di bidang komunikasi dan informasi di dunia Islam. "Kita dorong para menteri keluarkan kesepakatan itu." Direktur Utama Media dan Relasi The Muslim World League (MWL), Hassan Al Ahdal mengatakan Indonesia mempunya peran strategis di mata dunia internasional.Terutama untuk memberikan wajah Islam yang sebenarnya. Apalagi Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar. "RI dan MWL berkomitmen kampanyekan Islam agama damai." Hassan mengatakan, konferensi yang akan digelar nantinya merupakan kelanjutan dari konferensi yang pernah digelar perdana di Jakarta pada 32 tahun silam.Konferensi akan mengagendakan beberapa hal penting. Terutama adalah membahas kesiapan dunia Islam menghadapi perkembangan ICT. Konstribusi dan bagaimana media berperan termasuk topic yang akan dibahas. Hassan menegaskan media mempunyai peran vital dalam penyebaran informasi. Media-media di negara Islam dituntut memberikan informasi akurat dan benar tentang wajah Islam yang sebenarnya. Informasi itu akan dapat mengikis opini barat yang selama ini memberkan stigma buruk terhadap Islam. "Islam agama damai bukan agama terorisme." (rep/nashih)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua