Nasional

Amirul Hajj: Persiapan Layanan Kesehatan di Armina Sudah Baik

Mekkah (Pinmas) – Menyongsong puncak haji yang tinggal hitungan hari, sejumlah persiapan dilakukan termasuk persiapan layanan kesehatan bagi jemaah yang dilakukan oleh Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah. Terkait hal ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga Amirul Hajj menilai persiapan yang diakukan Kementerian Kesehatan menyongsong Armina Menag sudah cukup baik karena persiapannya memang sudah lama dilakukan.

“Kita sangat berharap seluruh perencanaan bisa dilakukan pada saatnya, meskipun kita mengantisipasi kemungkinan terburuk misalnya membludaknya pasien kita karena memang bagaimanapun juga Arafah dan Mina itu kondisinya sangat khas, tempat yang tersedia untuk kita itu sangat terbatas untuk kita bisa membuka pos atau klinik darurat. Kita terus berkoordinasi dengan Rumah Sakit Arab Saudi ini khususnya di Mina. Tapi bagaimanapun juga kita mencoba mengikhtiarkan semaksimal yang memungkinkan,” ungkap Menag usai melalukan rapat koordinasi persiapan pelayanan kesehatan di Armina dan menjenguk jemaah sakit yang dirawat di BPHI Mekkah, Minggu (28/9). Hadir dalam rapat tersebut Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdurrahmad Mohammad Fachir, Naib dan anggota Amirul Hajj, Kepala Pusat Informasi dan Humas Zubaidi yang juga pengendali MCH Arab Saudi, dan Kepala BPHI Mekkah.

Menag melanjutkan bahwa pelayanan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah sudah cukup baik , karena BPHI setingkat Rumah Sakit Kelas C, dengan daya tampung untuk 150-200 orang pasien, gedung BPHI juga secara standar sudah memadai sebagai Balai Pengobatan.

“Dalam kondisi secukupnya seperti ini, dan mudah-mudahan ini akan sangat membantu jemaah kita yang kebetulan menderita sakit selama melakukan ibadah haji,” ungkap Menag.

Menag juga mengatakan keinginannya agar area wukuf untuk jemaah Indoensia di Arafah ditambah dengan melakukan hubungan dan komunikasi dengan Muassasah bagaimana agar di Arafah maupun di Mina kita bisa mendapatkan tambahan atau space yang lebih luas lagi karena memang selama ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu memang sangat terbatas dan sempit.

“Kita ingin tahun ini mendapat tambahan karena bagaimanapun juga jumlah jemaah kita yang terbesar di dunia dan yang menderita sakit juga tidak sedikit, jadi mudah-mudahan ada pemahaman dari Muassasah,” harap Menag.

Selain itu, Menag juga ingin agar mobil-mobil ambulan kita di Armina bisa memperoleh izin keluar masuk di wilayah Armina, sewaktu-waktu mengantisipasi kalau ada jemaah yang perlu dirujuk ke rumah sakit.

“Alhamdulillah, tadi kita melakukan rapat tentang hal-hal yang kita antisipasi akan terjadi sudah ada persiapan-persiapan,” ungkap Menag. (dm/mch2014).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua