Nasional

Aliran Sesat Muncul Akibat Kekosongan Dakwah

Jakarta (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali menilai munculnya aliran-aliran baru di sejumlah daerah di Indonesia karena ada kekosongan dakwah. Karena itu, ia meminta agar para pejabat di kantor wilayah untuk meningkatkan kepekaan terhadap potensi aliran baru ini. "Masyarakat ingin dakwah, kita tidak bisa memberikannya. Lalu ada dakwah dari luar, dan tumbuh menjadi besar, kata Menag disela pembukaan Qur'ah Pemondokan Jemaah Haji di Jakarta, Selasa (28/8).

Para Kanwil dan ulama, menurut Menag harus meningkatkan dakwah kepada masyarakat. Karena dakwah sangat penting bagi masyarakat. Jangan kalau lagi ada masalah baru diselesaikan. Tapi ini harus diselesaikan secara menyeluruh, ujarnya. Selain itu para Kakanwil di daerah setempat juga harus selalu berkoordinasi dengan Pangdam Jaya dan Polisi terkait hal tersebut. Perlu koordinasi dengan Pangdam Jaya dan polisi. Hal ini agar potensi konflik bisa dideteksi secara dini, katanya. Menag mengatakan, masyarakat tersentak dengan peristiwa bentrokan di Sampang, Madura. Selain itu juga kejadian oleh aliran sesat di berbagai tempat di Sukabumi dan Bogor. Saya minta kepada Kanwil untuk mengidentifikasi di daerah masing-masing, imbuhnya. Seperti diketahui aliran sesat kembali bermunculan di tanah air. Yang sedang hangat saat ini adalah hadirnya aliran sesat bernama Pajajaran Siliwangi Panjalu yang bermarkas di Kampung Carangpulan, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa lain adalah bentrok warga di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben, sekitar pukul 11.00 pada Ahad, (26/8). Menag menegaskan kerusuhan tersebut, tidak ada kaitannya dengan konflik agama, namun kerusuhan tersebut murni karena masalah keluarga. Selain itu disimpulkan bahwa kerusuhan tersebut tidak ada kaitannya dengan konflik aliran antara pengikut Syiah dan Sunni. "Tajul Muluk dan Ustaz Rois itu adalah kakak beradik. Kemudian ada masalah di antara mereka. Lalu, akhirnya pengikut-pengikut mereka ikut tersulut," paparnya. Menag berpendapat upaya terpenting dalam penyelesaian kasus ini adalah pemulihan keamanan. "Bagaimana kita bisa memulihkan kembali keamanan disana. Selain itu juga perlu dilakukan dialog internal agama harus terus ditingkatkan untuk meminimalisir potensi konflik tersebut," pungkasnya. (ks)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua