Koba (Pinmas) --- Perhelatan akbar Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXII pada bidang Qari' dan Qari'ah golongan dewasa diikuti sebanyak 64 orang Putra/Putri dari 32 Provinsi. Artinya, hampir setiap provinsi mengirimkan dua utusannya dan ini menunjukan perjalan STQ dari tahun ke tahun meningkat luar biasa. Hal ini disampaikan mantan Menteri Agama Sayyid Agil Husein Al-Munawwar disela-sela menyaksikan jalannya perlombaan di malam ke-6 acara STQ Nasional Bangka Tengah, Senin (26/08).

"STQ Nasional Bangka Tengah ini syiarnya luar biasa," kata Aqil Husein. “Dari persiapan yang bagitu baik, maka hasilnya pun akan lebih baik. Begitu jugalah terhadap kegiatan STQ Nasional di Bangka Tengah ini. Sampai saat ini belum ada keluhan yang signifikan,” tambah Agil Husein.

Dikatakan Aqil Husein bahwa tampilan dari peserta juga lebih baik. Dewan hakim yang dilibatkan juga sangat kompeten, bahkan generasi muda dewan hakim juga sangat baik. Semua ini tidak terlepas dari keberhasilan program sertifikasi dewan hakim yang diadakan oleh LPTQ.

Aqil Husein juga mengapresiasi panitia yang telah menerapkan sistem penilaian sesuai buku pedoman. Bahkan, STQ Bangka Tengah sudah menerapkan sistem penilaian yang ditayangkan secara langsung (live) melalui layar televisi sehingga semua orang bisa melihat. "Sistem penilaian secara terbuka dengan menggunakan layar televisi," jelas Agil Husein. Jika ada dewan hakim yang nakal, akan dikeluarkan," imbuhnya.

Aqil Husein menambahkan bahwa untuk mengantisipasi dewan hakim yang berhalangan hadir, panitia juga telah menyiapkan dewan hakim badal (pengganti). Pada perhelatan STQ XXII ini, dewan hakim badal yang disiapkan berasal tiga provinsi, yaitu: Papua, Jogjakarta, dan Banten. Ditanya tentang adanya oknum yang ingin menghapus STQ, Agil Husin menegaskan bahwa dirinya akan maju sebagai garda terdepan untuk mempertahankannya. “Saya akan maju, jika ada yang ingin menghapuskan STQ,” kata Agil Husein. (arif)