Nasional

Agar Jamaah Nyaman, Petugas Sektor Rutin Cek Pemondokan

Makkah (Pinmas) --- Memberikan kenyamanan dan keamanan jamaah haji Indonesia selama berada di Makkah menjadi tugas utama petugas sektor. Sebab, mereka adalah anggota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang kesehariannya bersinggungan langsung dengan para jamaah, baik yang terkait dengan ibadah, fasilitas pemondokan, kesehatan jamaah, maupun hal lainnya. “Agar jamaah nyaman, kami terus memonitor kondisi pemondokan dan kesehatan jamaah,” jelas Kepala Sektor 9 Daerah Kerja (Daker) Makkah yang berada di wilayah Bakhutmah, Sabtu (21/09). “Setiap keluhan jamaah, baik itu karena AC kurang dingin, atau pintu rusak, atau saluran air kamar mandi yang tidak lancar, akan segera kami tindaklanjuti kepada pemilik pemondokan agar segera diperbaiki,” lanjut Anwar. Bahkan, lanjut Anwar, dia tidak akan menandatangani Berita Acara Penempatan Jamaah Haji Indonesia sebelum catatan-catatan perbaikan yang ada di dalamnya dikabulkan. Berita acara ini strategis karena menjadi bagian persyaratan yang harus dilampirkan dalam pembayaran sewa. Diinformasikan bahwa dalam berita acara tersebut, termuat beberapa daftar check list tentang fasilitas yang harus tersedia dan berjalan dengan baik di setiap pemondokan. Fasilitas tersebut misalnya, ketersediaan air, dispenser, air minum, lift, AC, ruang tamu, kamar mandi, karpet yang baik untuk penutup lantai, sprei berbahan katun yang diganti seminggu sekali, dan fasilitas lainnya. Dalam melakukan tugas monitoring, Anwar membagi personilnya menjadi empat kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab menangani beberapa pemondokan. Di Sektor 9 sendiri, terdapat 25 pemondokan dengan 5 maktab. “Setiap tim bertanggung jawab dengan kondisi pemondokan dan kesehatan jamaah. Setiap keluhan segera dilaporkan agar bisa segera ditindaklanjuti,” tegas Anwar. Selain masalah pemondokan, lanjut Anwar, sektor sembilan juga memberlakukan kunjungan dokter ke masing-masing pemondokan. “Kunjungan ke pemondokan juga dilakukan mengingat beberapa pemondokan di huni oleh para jamaah yang masuk dalam kategori kesehatan beresiko tinggi (risti),” kata Anwar. Kondisi seperti ini diamini oleh dokter sektor, Tri Agus Y.Sp. Menurutya, beberapa jamaah yang ditempatkan di sektor 9, khususnya dari embarkasi Solo (SOC), banyak yang terkategori risti. Terkait hal ini, lanjut Tri Agus, kami tidak bosan-bosannya memberikan imbauan kepada jamaah, baik secara langsung maupun melalui ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu), agar menjaga kesehatannya serta tidak terlalu memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunah. “Jangan memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah sunah hingga akhirnya justru kelelahan dan tidak siap secara fisik untuk melaksanakan yang wajib. Jamaah harus menjaga kesehatannya,” terang Agus. Untuk meningkatkan pemahaman manasik haji jamaah sekaligus kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, petugas PPIH Sektor 9 melakukan proses bimbingan ibadah secara door to door. “Sosialisasi tentang pelaksanaan ibadah, kondisi iklim dan cuaca, serta imbauan untuk menjaga kesehatan adakalanya kami sampaikan dari pintu ke pintu,” kata pelaksana Bimbingan Ibadah Sektor 9, Mahmud. “Imbauan tentang pentingnya menjaga kesehatan sudah disampaikan sejak jamaah baru tiba di pemondokan, bahkan sebelum mereka turun dari kendaraan,” tambah Mahmud. Sampai dengan hari ketiga kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah, tampak para jamaah sudah mulai melaksanakan rutinitas ibadahnya, salat berjamaah di Masjidil Haram. Sementara para petuga pemondokan memonitor kondisi pemondokannya, para petugas transportasi mulai sibuk dengan aktivitas penyediaan bus salawat bagi jamaah yang akan pergi ke dan pulang dari Masjidil Haram. Sementara bagi jamaah haji Indonesia yang baru tiba di Makkah, oleh petugas mereka diminta untuk beristirahat terlebih dahulu sebelum melaksanakan umrah. Bahkan, bagi mereka yang kebetulan tiba di pemondokan Makkah siang hari, oleh Kepala Seksi Pengamanan PAM Daker Makkah, Asep Abdullah Masduki, diminta untuk menunda umrahnya hingga malam hari. “Selain jamaah bisa istirahat terlebih dahulu, umrah malam lebih longgar dan tidak panas,” ujar Asep. (mkd/mkd)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua