Nasional

5 Jamaah Wanita Tertahan Imigrasi Karena Urusan Mahrom

Jeddah (Pinmas) – sebanyak lima jamaah wanita dari kloter 31 embarkasi Solo sempat tertahan selama empat jam di pintu kedatangan terminal haji Bandara KAIA Jeddah karena dipertanyakan mahrom (pendamping) mereka. Para jamaah ini diminta menunjukkan bukti keabsahan mahrom mereka.

Para jamaah ini tertahan sejak Pesawat Garuda Indonesia GA-6009 yang mengangkut mereka mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu (13/9) pukul 22.10 WAS dan baru keluar dari ruang kedatangan jamaah Minggu (14/9) pukul 02.00 WAS.

Rohmad Rois, salah satu jamaah kloter SOC-3 menuturkan bahwa awal kejadiannya proses pemeriksaan berjalan lancar, namun saat tiba giliran Ernawati, petugas imigrasi menanyakan siapa mahromnya. Sebab Ernawati memang berangkat seorang diri tidak bersama keluarga ataupun suami. Saat dikonfirmasi, Errnawati membenarkan, karena suaminya masih kerja di Surabaya.

Rohmad Rois merasa khawatir dengan Ernawati, karena sejak awal mendapat titipan dari orang tua Erna untuk menjaganya. “tempatnya sepi dan di Arab katanya tidk boleh perempuan sendirian,” kata Rohmad yang merupakan rekan sekantor dengan orang tua Ernawati.

Jamaah lain yang Lain yang masih tertahan Suyatmi, sudah menjelaskan berulang kali bahwa dia bersama suaminya Fachrudin Rois. Namun petugas tidak percaya karena nama belakang Suyatmi (nama keluarga) bukan nama suami melainkan nama orang tuanya.

“Mereka minta bukti, berkali-kali tanya mana buktinya. Saya tunjukin KTP, tidak percaya. Saya kan tidak bawa Kartu Keluarga,” kata Fachrudin.

Sementara Nurul Ismawati Suratmin yang masih lajang berangkat bersama kedua orangtua dan kakak lelakinya. Orangtua dan kakaknya lolos, tapi dia ditahan petugas. Proses Nurul cukup singkat karena nama belakang dia menggunakan nama sang ayah Suratmin Suparman Mentosetu.

Ketua Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Jeddah Muhammad Zari menjelaskan bahwa urusannya sudah selesai. Setelah melalui negosiasi yang cukup lama jamaah bisa keluar dari imigrasi setelah ada surat pernyataan dari perwakilan negara Indonesia, yaitu pihak KJRI Jeddah yang diwakili oleh Protokoler KJRI Kurniawan.

Zari juga menjelaskan bahwa dari kedatangan jamaah pertama belum pernah ada masalah berkaitan dengan mahrom. “Beginilah di sini, aturan antar petugas tidak sama. Kemarin lancar-lancar saja tapi sekarang tidak,” kata dia.

Awal kejadiannya adalah 5 jamaah perempuan, namun karena harus ada pendampingan terkait mahrom, akhirnya yang tertahan di ruang imigrasi menjadi 12 orang, yaitu Sukarmi Yanta Wiratna, nomor paspor A8200747; Ernawati Muryanto Setrodiwiryo, nomor paspor A8400107; Fithrotun Nisa Abdul Hadi, nomor paspor A8059673; Hani Ammaria Abdul Hadi, nomor paspor A8059572; Nurul Ismawati Suratmin, nomor paspor A8200728; Bahroni Zaenuri Buchori, nomor paspor A8671739; Rohmad Supoyo Marwan, nomor paspor A8200708; Fachrudin Rois Zuhri, nomor paspor A8200746, Muhammad Saiq Abdul Hadi, nomor paspor A8059571; M Nasim Bahara, nomor paspor A8059570; dan Suratmin Suparman Mentosetu, nomor paspor A8200726.

Setelah semua urusan selesai, para jamaah kloter SOC-31 ini melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan menumpang bus rombongan jamaah kloter SOC-32 karena rombongan SOC-31 sudah melanjutkan perjalanan 2 jam sebelumnya. (mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua