Internasional

Lolos Pra Kualifikasi, 56 Finalis Masuk Grand Final MTQ Internasional 2024 di Indonesia

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin (tengah)

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin (tengah)

Jakarta (Kemenag) --- Tahap Pra Kualifikasi Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional ke-4 berlangsung 24-26 November 2023. Ajang yang digelar Kementerian Agama menghasilkan 52 finalis dari 37 Negara.

Para finalis terdiri dari 20 peserta cabang Tilawah kategori putera dan puteri. Mereka berasal dari Syria, Pakistan, Tanzania, Afganistan, Filipina, Mauritania, Singapura, India, Iraq, Mesir, Yaman, Turki, Guinea, Belanda, Kenya, Brunei Darussalam, dan Iran.

Selain itu, ada 32 finalis cabang tahfizh kategori putera dan puteri. Mereka berasal dari Libya, Pantai Gading, Somalia, Tchad, Bangladesh, Ghana, Thailand, Rusia, Swedia, Nigeria, Kamerun, Burkina Faso, Guinea-Bisau, Mozambik, Italia, Canada, Kuwait, Afrika Tengah, Nigeria, Bangladesh, Tanzania, Iraq, Mauritania, Palestina, Mesir, Pakistan, India, dan Kenya.

​​​​​​​Selaku tuan rumah, Indonesia juga meloloskan empat finalis, dua orang untuk cabang Tilawah dan 2 orang lainnya akan berlaga di cabang Tahfizh.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin, mengatakan, babak kualifikasi digelar dengan standar yang sangat tinggi. Peserta yang lolos pra kualifikasi berhak ikut babak Grand Final yang digelar di Indonesia pada April 2024. Total ada 56 peserta dari 38 negara yang masuk grand final, termasuk tuan rumah Indonesia.

"Penerapan standar yang sangat tinggi kita lakukan dalam menentukan para finalis. Ini dilakukan untuk dapat memastikan bahwa finalis yang terpilih benar benar memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik,” terang Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Penyelenggaraan MTQ Internasional di Indonesia, kata Kamaruddin, harus dapat menjadi rujukan bagi negara lain dalam menyelenggarakan even serupa. Menurutnya, Indonesia saat ini memiliki infrastruktur yang lengkap dan terintegrasi dalam penyelenggaraan MTQ. Sistem itu mencakup proses pendaftaran berbasis Online, penyediaan Maqra, proses Penilaian dan live Scoring berbasis digital.

“Ini adalah modal utama yang membuat kita optimis babak utama nanti akan berlangsung lancar, sukses dan berdampak positif terhadap hubungan antar negara,” terang Ketua LPTQ Nasional tersebut.

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menambahkan, pihaknya sudah mulai melakukan beberapa persiapan terkait MTQ Internasional April 2024 . Pertama, Kemenag sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait lokasi dan venue lomba. Ada beberapa alternatif lokasi yang akan disurvey dan dievaluasi untuk memastikan lokasi paling strategis sebagai venue lomba.

Kedua, perhelatan MTQ Internasional nanti bukan hanya ajang lomba semata akan tetapi di dalamnya akan dirangkai dengan beberapa kegiatan. Misalnya, pameran pengenalan budaya Indonesia, pameran kaligrafi dan iluminasi berciri khas ke Indonesiaan, seminar Al-Qur’an, dan beberapa kegiatan lain.

“Khusus seminar Al-Qur’an, kita sedang mematangkan tema dan topik yang relevan serta narasumber yang mumpuni untuk mengisi kegiatan ini. Kita berharap melalui seminar tersebut akan menambah khazanah pengetahuan generasi muda kita,” ujar Zayadi.

“Melalui ajaran Al-Qur’an, Islam mengajak kepada masyarakat global agar bersatu padu membangun perdamaian dan menjauhkan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” lanjutnya.

Ketiga, menggelar focus group discussion (FGD) yang melibatkan Pemerintah Daerah, Kementerian Luar Negeri, Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kemenag, Baznas, dan pihak terkait lainnya. “Semua ini kita lakukan dalam rangka memastikan bahwa penyelenggaraan MTQ Internasional dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala apapun,” harapnya.

Babak Final MTQ Internasional ke-4 akan berlangsung pada April 2024 selama lima hari. Diperkirakan ada 10 dewan hakim Internasional dari berbagai negara yang akan hadir. Selain itu, ada 12 hakim dari Indonesia yang telah memiliki sertifikat Internasional. Peserta yang akan terlibat secara offline sebanyak 56 peserta. Seluruh transportasi dan akomodasi peserta yang lolos ke babak final sepenuhnya ditanggung Kementerian Agama sebagai panitia penyelenggara.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua